
NUSANEWS - Presiden Joko Widodo mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus menjaga kerukunan di tengah perbedaan yang ada.
Karena, kodrat bangsa Indonesia memang lahir di atas keragaman budaya, adat dan bahasa.
"Harus kita sadari bahwa kita ini hidup di masyarakat yang majemuk, berbeda suku, agama, tradisi, dan adat. Jangan lupakan itu," kata Jokowi, Kamis (6/9/2018).
Menurut dia, Indonesia punya keberagaman dan kemajemukan yang tidak dimiliki negara-negara lain. Dengan 263 juta penduduk, Indonesia dianugerahi 714 suku dan lebih dari 1.100 bahasa daerah yang tersebar di 17 ribu pulau.
"Kita dianugerahi oleh Allah perbedaan-perbedaan, berbeda suku, agama, tradisi, adat, bahasa, berbeda semua. Ini anugerah yang diberikan Allah kepada kita bangsa Indonesia," ujarnya.
Maka dari itu, Jokowi mengajak para santri dan ulama untuk berperan menyebarkan sikap khusnul tafahum (berprasangka baik) kepada masyarakat dan menjaga ukhuwah islamiah dan wathaniah.
"Jangan kita gampang curiga, berprasangka tidak baik, apalagi pas ada pemilihan bupati, wali kota, bupati, gubernur, dan presiden. Tidak boleh kepada saudara-saudara kita apalagi sesama muslim," jelasnya. [ton]
SUMBER