
NUSANEWS - Kelompok yang menamakan diri sebagai eksponen nasionalis-Soekarnois meresmikan dukungannya pada pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Deklarasi ini sekaligus meresmikan nama wadah perjuangan mereka, yakni Patria Dyaksa.
Ketua Patria Dyaksa, Wahyuni Refi, dalam pidato sambutannya mengatakan, Indonesia saat ini sudah melenceng dari jalur Undang-Undang Dasar 1945. Menurutnya pasangan Prabowo-Sandiaga lah yang dapat menertibkannya kembali.
“Ini menjadi concern dan ultimate goal dari Patria Dhyaksa yang kami amanatkan kepada pasangan Prabowo-Sandi,” ujar Wahyuni di kediaman Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional, Rachmawati Soekarnoputri, di Jalan Jati Padang, Jakarta Selatan.
Ia mengklaim dukungannya pada Prabowo-Sandiaga, yang juga disokong oleh Rachmawati, merupakan perjuangan untuk mengembalikan ajaran Soekarno. Ia menilai Rachmawati lah putri Soekarno yang tetap kukuh memegang idealisme ajaran ayahnya. Ia pun mengibaratkan kubu lawan sebagai banteng-banteng yang lari dari kandang.
Rachmawati yang hadir di acara tersebut mengatakan ajaran ayahnya perlu diterapkan di masa-masa sekarang. Ia mengatakan tidak ada ideologi alternatif untuk menyelesaikan masalah besar bangsa ini selain kembali kepada ajaran presiden pertama Indonesia itu.
Ia pun mengatakan terdapat perubahan dalam Undang-Undang Dasar 1945, yang mengarah pada liberalisme kapitalistik. “Sebetulnya bukan diamandemen, tapi diubah, dilakukan oleh eksponen GMNI yang kebetulan itu saudara saya sendiri,” kata Rachmawati.
Adapun Patria Dyaksa, tambah Wahyuni, tidak akan bergerak menggalang massa dan dukungan. Ia mengatakan sudah banyak organisasi relawan seperti itu. Maka yang akan mereka lakukan adalah mengawas suara di tempat pemungutan suara (TPS) pada saat pemilihan pada 17 April 2019. “Kami akan lebih fokus pada pengawasan suara,” ucap dia.
SUMBER