
NUSANEWS - Puing-puing bangkai jembatan Kuning atau jembatan Ponulele, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) dipreteli oleh warga.
Diketahui, jembatan Kuning atau jembatan Ponulele yang menjadi ikon kota Palu akhirnya ambruk akibat gempa berkeluatan 7,4 magnitudo yang disertai gelombang tsunami pada Jumat, 28 September 2018.
Jembatan Ponulele yang menjadi kebanggan masyarakat kota Palu ini akhir terlihat hancur dan hanya menyisahkan puing-puing patahan besi yang tak beraturan.
Sayangnya dengan kondisi yang sekarang ini sejumlah besi jembatan ini telah diambil sejumlah warga.
Ojo, seorang saksi mata mengaku, sempat melihat warga mencoba mengambil pembatas besi jembatan hingga kabel penyangga dengan cara dicabut dipaksa.
Bahkan, tak jarang sebagian orang mempersiapkan peralatan seperti linggis, parang, gergaji besi, palu besi hingga karung plastik demi untuk mendapatkan sisa besi yang keluar dari struktur jembatan.
“Entah apa dibenak para pelaku hingga berusaha mengambil bagian jembatan dengan leluasa tanpa memikirkan berbahaya yang mengancam nyawanya, ketika jembatan kembali ambruk,” kata Ojo kepada pojoksulsel.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada aparat keamanan atau pemerintah setempat yang menjaga atau melarang aksi sebagian warga.
Diketahui, Jembatan Palu IV sering disebut dengan sebutan Jembatan Kuning Ponulele. penyebutan Jembatan Kuning Palu karena tidak lain dari catnya yang berwarna kuning.
Sementara Ponulele merupakan nama dari Gubernur Sulteng Prof Dr Aminuddin Ponulele yang menjabat di era 2001-2006.
ebelum menjabat Gubernur Sulteng, Aminuddin Ponulele menjabat Rektor Universitas Tadulako dan Ketua DPRD Sulteng.
Namanya kemudian diabadikan sebagai bentuk penghargaan atas keberhasilannya membangun land mark di Kota Palu.
Kebanggan lain dari Jembatan Kuning Ponulele ini karena merupakan jembatan lengkung ketiga di dunia setelah Jepang dan Perancis dan menjadi yang pertama di Indonesia.
SUMBER

