logo
×

Minggu, 21 Oktober 2018

Komunitas Seniman Muda Jakarta Dukung Nawacita Jokowi Jilid II

Komunitas Seniman Muda Jakarta Dukung Nawacita Jokowi Jilid II

NUSANEWS - Kondisi lemahnya perekonomian saat ini dinilai jauh lebih baik jika dibandingkan dengan masa krisis ekonomi tahun 1998. Karena, kegiatan ekonomi di sektor produktif masih terus berjalan.

Hal itu terungkap saat sekelompok anak muda yang berasal dari Komunitas Anak Muda Pecinta Seni Jakarta Selatan, mengadakan acara Diskusi dan Pentas Seni Stand Up Comedy bertema `Nawacita Membangun Ceria ke 2`, di warung Baper, Jl Tendean, Jakarta Selatan, Sabtu (21/10/2018).

Acara tersebut, dilaksanakan sebagai wujud keprihatinan generasi muda milenial terhadap dinamika politik dan ekonomi dalam negeri beberapa waktu belakangan ini. Terutama, memasuki tahapan kampanye pada Pemilihan Presiden 2019.

Direktur Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto, mengatakan, situasi ekonomi Indonesia saat ini berbeda dengan tahun 1998. Dimana, kata dia, situasi ekonomi saat itu sangat mencekam akibat berbagai tekanan ekonomi yang menerpa Indonesia pada saat itu.

"Secara fundamental perekonomian Indonesia pada tahun 1998 memang terpuruk, sehingga mengakibatkan kejatuhan pemerintahaan Indonesia saat itu," kata Hari di Jakarta, Minggu (21/10/2018).

Sedangkan situasi ekonomi saat ini, fundamental ekonomi Indonesia terhitung masih kuat, karena berbagai program pembangunan pemerintah yang mendorong sektor produktif akan segera dirasakan hasilnya.

Dan, hal itu merupakan modal dasar untuk mendorong perekonomian Indonesia lebih maju di masa depan.

Selain itu, lanjut dia, penurunan perekonomian Indonesia saat ini lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti adanya perang dagang antara Amerika dengan China, yang dampaknya tidak akan sampai menjatuhkan kehidupan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

"Perang dagang Amerika dengan China, memang berdampak pada penurunan nilai tukar rupiah terhadap dollar, namun masih dapat diatasi," tambah Hari.

Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir, karena secara fundamental perekonomian Indonesia masih kuat, untuk menghadapi berbagai tekanan tersebut.

Sementara itu, komika Andis dalam penampilannya mengatakan, masyarakat tidak perlu terpancing untuk ikut menyalahkan Pemerintahan Jokowi, tentang ketersediaan lapangan kerja.

Hal itu karena, salah satu program pembangunan Presiden Jokowi yaitu pengentasan kemiskinan yang mendorong masyarakat untuk lebih kreatif dalam menciptakan lapangan kerja, bukan hanya mencari kerja.

"Upaya pemerintah menurunkan angka pengangguran, perlu diimbangi dengan pengembangan diri masing-masing pribadi, agar tetap bisa survive dan tidak menganggur," kata Andis.

Lebih lanjut, sebagai warga masyarakat saat ini harus mulai lebih banyak menilai sisi positif dari kinerja pemerintahan Jokowi. Karena menurutnya, apabila sisi negatifnya lebih dominan maka semua upaya Jokowi untuk memajukan bangsa seolah tidak ada artinya lagi.

Ia menilai, program Nawacita Jokowi memang dibutuhkan untuk merubah mental bangsa Indonesia, sehingga tidak selalu menilai Jokowi dari sisi negative saja.

"Sulit rasanya menilai kinerja Jokowi hanya dari sisi negatifnya saja, sisi positifnya perlu juga ditampilkan sehingga ada keseimbangan dalam menilai pemerintahan Jokowi," kata komika Fahri.

Disamping itu, seluruh program pembangunan penerintahan Jokowi yang dituangkan dalam Nawacita, memang membutuhkan waktu untuk diselesaikan dan dirasakan hasilnya.

Dalam wawancaranya, komika Syukron menyatakan, jika terpilih kembali, maka total pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan oleh Jokowi, akan melampaui program pembangunan infrastruktur dari masa pemerintahan sebelumnya.

Hal ini merupakan prestasi tersendiri, sehingga sebagai warga masyarakat, perlu ikut mendorong agar Jokowi dapat menyelesaikan program pembangunan yang telah dilaksanakannya.

"Menyelesaikan pembangunan infrastruktur, tidaklah mudah, perlu ke hati-hatian dan kecermatan, agar semua program bisa terlaksana dengan baik," kata Syukron menutup wawancaranya.

Kegiatan Diskusi dan Pentas Seni Stand Up Comedy generasi muda tersebut, juga diselingi dengan pembacaan dukungan terhadap pemerintah yang berbunyi, "Kami komunitas anak muda pecinta seni Jakarta Selatan, mendukung terwujudnya Nawacita Jilid II," oleh perwakilan komunitas dan generasi muda pecinta seni se Jakarta Selatan.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: