logo
×

Sabtu, 27 Oktober 2018

PBNU Nilai Ada Upaya Adu Domba di Kasus Pembakaran Bendera

PBNU Nilai Ada Upaya Adu Domba di Kasus Pembakaran Bendera

NUSANEWS - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini menilai ada upaya mengadu domba dalam peristiwa pembakaran benbera HTI pada peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober lalu.

Dia mengatakan, upaya adu domba dengan isu tersebut bisa memecah belah masyarakat. Karena itu, umat Islam diminta tidak terprovokasi.

“Kami mohon kepada rakyat Indonesia, umat Islam di mana pun berada khususnya untuk keluarga besar NU jangan terpancing. Ada upaya-upaya mengadu domba untuk menimbulkan kekisruhan,” kata Helmy kepada wartawan, Jumat (26/10).

Helmy juga memberikan imbauan yang sama kepada GP Ansor agar tidak merespon aksi masa secara berlebihan. Biarkan seluruhnya berjalan sesuai hukum yang berlaku.

Lebih lanjut Helmy meminta agar seluruh pihak terutama tokoh-tokoh masyarakat untuk menetralisir kasus ini. Sehingga tidak membuat situasi terus memanas.

“Kami menyampaikan ke keluarga besar Ansor, Banser dan teman-teman muslim khususnya jangan terpancing dan seluruh tokoh, marilah kita sama-sama dinginkan suasana ya cooling down,” imbuhnya.

Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu kembali menegaskan bahwa Banser tidak membakar bendera tauhid. Menurutnya bendera yang dibakar di Garut adalah bendera ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

“Sekali lagi saya tegaskan tidak ada pembakaran bendera tauhid, yang ada adalah pembakaran bendera HTI,” jelasnya.

Di sisi lain, terkait perilaku anggota Banser yang bertugas di luar aturan organisasi, maka sudah ada ketentuan jelas terkait sanksi yang harus diberikan.

“Terhadap anggota Banser yang melampaui SOP sebagaimana yang ditetapkan oleh teman-teman GP Ansor dan Banser. Ya mereka ada mekanismenya lah, teguran dan seterusnya,” tukasnya.



SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: