logo
×

Sabtu, 20 Oktober 2018

Video Pengakuan Imam Masjid Petobo: Pemilik Rumah Tak Tersentuh Gempa Ini Rajin Yasinan

Video Pengakuan Imam Masjid Petobo: Pemilik Rumah Tak Tersentuh Gempa Ini Rajin Yasinan

NUSANEWS - Fenomena likuifaksi (tanah bergeser) di Petobo saat bencana gempa dan tsunami Palu, memang unik. Meski sebagian besar bangunan di Palu Selatan itu hancur, namun ada yang masih utuh. Konon penghuni rumah tak tersentuh likuifaksi itu rajin yasinan atau pengajian.

Hal itu diungkap seorang masjid setempat yang merekam kondisi Petobo, 13 hari pasca-gempa Palu.

Dalam video berdurasi 3 menit 41 detik itu, sang imam mendokumentasikan kondisi wilayah Petobo yang luluhlantak usai diguncang gempa dan ‘diblender’ likuifaksi.

Namun yang aneh, ada beberapa jajaran rumah yang masih utuh. Memang tak seperti kebanyakan rumah atau bangunan yang hancur karena likuifkasi, sejumlah rumah itu terlihat berdiri kokoh.

“Ini kuasa Allah. Coba bayangkan, ini sama sekali tidak tersentuh (gempa dan likuifaksi). Jadi ini warganya di sini rajin, rajin yasinan,” tutur imam masjid dalam video tersebut.


Padahal di samping jajaran rumah utuh tersebut, ada sekitar 700 rumah yang tenggelam likuifaksi.

Di bagian lain dalam video tersebut, diperlihatkan sebuah mesjid yang rusak dan bergeser cukup jauh.

“Oh ini masjid dari kampung sana bergeser ke sini. Masjid ini sering ditinggalkan jemaahnya. Kadang-kadang kalau waktu shalat subuh tidak ada imamnya, tidak ada makmumnya. Masya Allah,” ujarnya.

Berikut video pengakuan imam masjid Petobo yang diunggah akun Zen Azhar Fuadi:



Seperti diberitakan Pojoksatu.id sebelumnya, Petobo memang dikenal sebagai kawasan yang sarat maksiat. Konon daerah Palu Selatan yang berbatasan dengan Kabuaten Sigi ini merupakan Las Vegas-nya Palu.

Bagi warga Palu, Petobo adalah pusat judi terbesar di Sulawesi. Bukan cuma itu, praktik prostitusi juga ada di tempat ini.

Bahkan sejumlah bandar narkoba juga diketahui bermukim di Petobo. Menurut salah seorang warga, Salih (42) membenarkan label negatif tersebut.

Lebih jauh dijelaskan Salih, kampung yang berbatasan dengan Kabupaten Sigi ini sudah sangat kesohor sebagai tempat judi. Bahkan pemainnya bukan warga Palu saja, ada dari Makassar, Manado bahkan dari Surabaya.

“Meski kami belum pernah ke Amerika, tapi kami biasa menyebut tempat ini (Petobo) sebagai Las Vegas-nya Palu. Segala macam maksiat ada, mulai judi, prostitusi sampai peredaran narkoba,” kata pria yang akrab disapa Chalik itu.



SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: