logo
×

Jumat, 02 November 2018

Aksi Bela Tauhid Berlanjut, Tuntut Pengakuan Pemerintah dan PBNU

Aksi Bela Tauhid Berlanjut, Tuntut Pengakuan Pemerintah dan PBNU

NUSANEWS - Aksi bela tauhid berlanjut. Aksi yang dimotori Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan menuntut pemerintah dan Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama agar mengakui bendera yang dibakar Banser NU di Garut adalah bendera tauhid, bukan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Hari ini, aksi Bela Tauhid akan dilaksanakan di seberang Istana Kepresidenan setelah massa melakukan salat Jumat berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2018).

“Kita akan menuntut itu, adanya pengakuan dari pemerintah, negara, bahwa betul bendera yang dibakar bendera tauhid,” ucap Ketua PA 212 Slamet Maarif di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta, Kamis malam (1/11).

Slamet mengatakan HTI tidak memiliki bendera seperti yang dibakar anggota Banser di Garut. Dari sudut pandang agama, juga tidak ada pandangan bendera tauhid adalah milik suatu ormas.

Sampai saat ini, lanjut Slamet, pemerintah dan PBNU belum mengakui jika bendera yang dibakar di Garut adalah bendera tauhid.

Atas dasar itu, aksi bela tauhid II tetap dilaksanakan meski polisi telah menetapkan tersangka terhadap dua anggota Banser yang membakar bendera tersebut.

Slamet juga menanggapi beredarnya meme aksi bela tauhid yang akan menuntut pembubaran Banser NU.

Menurut dia, sebaran aksi yang akan digelar pada Jumat (2/11) atau Aksi 211 telah diubah oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Salah satunya diubah seolah-olah akan ada tuntutan membubarkan Banser.

“Itu hoax. Itu meme kita diubah oknum tertentu. Itu hoax yang dilempar pihak-pihak tertentu, yang ingin menggagalkan dan mengadu domba umat Islam. Saya pastikan tidak ada tuntutan pembubaran Banser,” tegasnya.

Dia menjelaskan bahwa aksi ini murni untuk membela kalimat tauhid. Demonstran akan mendesak pemerintah mengakui bahwa bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid itu merupakan bendera tauhid.

“Dari sudut agama, UU, bahkan dari AD/ART, tidak ada yang menyebutkan itu bendera ormas tertentu. Artinya itu faktanya adalah bendera tauhid yang dibakar,” tegasnya.

Selain itu, mereka akan mendesak penegakan hukum yang adil bagi pembakar bendera tersebut di Garut, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Termasuk oknum-oknum yang terus menyerukan doktrin untuk memusuhi bendera yang diyakini sebagai panji Rasulullah itu.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: