logo
×

Sabtu, 24 November 2018

Bicara Data, Kepala BPS: BPS Independen, Kalau Tidak Bubarin Saja

Bicara Data, Kepala BPS: BPS Independen, Kalau Tidak Bubarin Saja

NUSANEWS -  Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data yang bisa digunakan untuk pengambilan kebijakan atau memperbaiki kebijakan. Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan BPS adalah lembaga independen, sehingga data yang dihasilkan tidak bisa diintervensi oleh pihak manapun termasuk presiden.

"Kalau data yang dirilis BPS tidak relevan ya percuma. BPS di seluruh dunia itu independen kalau tidak (independen) ya bubarin saja BPS nya," kata Suhariyanto dalam workshop di Aston Hotel & Resort, Bogor, Sabtu (24/11/2018).

Dia menjelaskan dalam setiap pengambilan data, BPS selalu mengidentifikasi kebutuhan pengguna eksternal dan internal. Kemudian memprioritaskan kebutuhan pada tingkat lembaga, lalu melihat ketersediaan data internal BPS melalui metadata serta menyiapkan business case.

BPS juga menentukan output apa dari rencana pengambilan data, kemudian menetapkan konsep, definisi dan klasifikasi. Selain itu merancang metode pengumpulan data dan instrumen serta merancang metode pemilihan sampel, metode editing, validasi dan estimasi.

"Biasanya BPS tidak berdiri sendiri, karena kita selalu mengundang teman dari universitas, semua harus duduk bersama, sehingga saat data dirilis tidak menimbulkan dispute," terang Suhariyanto.

Setelah itu dilakukan pengumpulan dana dan pengolahan. Selanjutnya memproses mulai dari coding hingga klasifikasi, dan menganalisis data yang sudah dikumpulkan.

"Tidak hanya survei yang kami analisis tapi kami juga berusaha melihat koherensinya. Kemudian baru kita publish, kami juga sudah menggunakan infografis dengan tujuan statistik agar lebih ramah dan mudah dicerna," ujar dia.

BPS mengeluarkan antara lain data inflasi, data kemiskinan, data ekspor impor, data kunjungan wisatawan mancanegara, data kepuasan ibadah haji, data pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar petani.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: