Oleh: Asyari Usman*
Bupati Pakpak Bharat (Sumut), RYB, ditangkap KPK dalam operasi OTT (18/11). Kemarin (17/11) dia mendaklarasikan dukungan untuk Jokowi-Ma’ruf (Ko-Ruf).
MetroTipu memuji-muji RYB. Siaran langsung ketika deklarasi. Saya belum lihat lagi bagaimana reaksi BrewokTV ini setelah yang dipuji masuk jeruji.
Wakil sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Ko-Ruf, Verry Surya Hendrawan, mengatakan penangkapan RYB adalah bukti bahwa Jokowi tidak mencampuri penegakan hukum. Baguslah. Pantas diapresiasi pembelaan Verry Surya.
Cuma, Verry mengatakan pernyataan yang normatif ini setelah si bupati diciduk. Kalau tidak, tentu puja-puji terus seperti yang diobral oleh MetroTipu.
Jadi teringat lagi bupati Cirebon, Sunjaya Purwadi Sastra, yang diciduk KPK pada 24 Oktober 2018. Sunjaya langsung dibuang (dipecat) oleh PDIP layaknya “habis manis sepah dibuang”.
Juga teringat bupati Bekasi asal Golkar, Neneng Hasanah Yasin, yang ditahan KPK pada 15 Oktober 2018 dengan tuduhan korupsi dalam penerbitan izin proyek Meikarta.
Entah sudah berapa kepala daerah pendukung Pak Jokowi yang terlibat korupsi.
*Penulis adalah wartawan senior
SUMBER
