
NUSANEWS - Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah menilai isi paket kebijakan ekonomi ke-16 lebih untuk meningkatkan investasi dan mengoptimalkan pemanfaatan devisa hasil ekspor (DHE).
Piter mengatakan kebijakan yang baru dirilis pemerintah itu tidak akan bisa memperbaiki defisit transaksi berjalan (CAD) dalam waktu singkat. "Saya melihat kebijakan satu dan dua lebih ditujukan untuk meningkatkan investasi asing sementara kebijakan tiga lebih untuk meningkatkan pemanfaatan hasil ekspor," kata Piter saat dihubungi, Sabtu, 17 November 2018.
Jumat lalu, pemerintah mengumumkan paket kebijakan ekonomi ke-16. Paket tersebut berisi tiga poin. Pertama, perluasan fasilitas pengurangan PPh Badan. Kedua, relaksasi daftar negatif investasi (DNI). Dan ketiga, pengaturan DHE melalui Special Deposit Account (SDA).
Menurut Piter, dampak jangka panjang paket kebijakan ekonomi 16 adalah membantu perbaikan neraca perdagangan (trade balance). Tapi, kata Piter, perlu waktu yang cukup panjang. "Sementara di jangka pendek bisa terjadi justru impor barang modal yang melonjak," ujar Piter.
Piter meyakini kebijakan terbaru pemerintah ini memiliki tujuan dan berdampak baik bagi ekonomi Indonesia, tapi tidak akan bisa memperbaiki CAD dalam jangka pendek.
Piter mengatakan pemerintah juga perlu mengevaluasi terhadap paket-paket kebijakan lainnya, khususnya memperbaiki sistem perizinan. Piter melihat terjadi perlambatan investasi asing dan belum membaiknya kemudahan berusaha menunjukkan berbagai kebijakan yang sudah diambil belum cukup efektif.
Faktor terbesar penyebabnya, kata Piter, adalah kurangnya koordinasi di lapangan. "Kebijakan yang baik di atas kertas seringkali tidak bisa jalan di lapangan karena kurangnya koordinasi antar otoritas kementerian dan lembaga," kata Piter.
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan untuk jangka pendek dampak paket kebijakan ekonomi 16 lebih ke sinyal pasar keuangan. "Dana asing mulai masuk lagi di bursa Rp 3,38 triliun dalam 1 minggu terakhir. Rupiah menguat 1.48 persen dalam 1 minggu ini ditutup di level 14.608 per dolar AS. IHSG juga naik 2,35 persen," kata Bhima.
SUMBER