
NUSANEWS - Pelayanan di Dinas Pendidikan Kota Makassar menuai sorotan dewan dalam rapat paripurna beberapa waktu lalu. Padahal, Disdik Makasaar mendapatkan alokasi anggaran terbesar dalam APBD pokok 2019.
Walikota Makassar Danny Pomanto pun mengakui hal tersebut. Menurutnya, rata-rata sistem pelayanan Disdik Makassar belum menggunakan sistem IT.
Hal ini tentu memicu tidak maksimalnya pelayanan kepada masyarakat. Apalagi dengan jumlah guru dan siswa yang begitu banyak.
“Memang masih perlu banyak usaha untuk memperbaiki ini. Memanajemen ribuan guru dengan 312 ribu murid memang kondisi tidak gampang,” kata Danny Pomanto di Hotel Asyra, Selasa (13/11/2018).
Danny Pomanto menyebutkan, pelayanan yang belum berjalan secara maksimal yaitu kualifikasi guru, manajemen pengelolaan dana BOS hingga kepala sekolah.
“itu sampai sekarang belum tuntas tapi bukan hanya di Makassar, di Kota lainpun juga. Itu bagian dari titipan saya kepada PJ Walikota yang akan datang,” tambah Danny Pomanto.
Sementara itu, Plt Kadis Pendidikan Kota Makassar Hasbi mengakui pelayanan terpadu memang tak maksimal. Para staf diakuinya pun kurang ramah kepada masyarakat yang ingin mengetahui informasi dan pelayanan.
Menurutnya, memang masih sulit ditangani karena jumlah masyarakat yang datang ke kantor pelayanan cukup banyak. Namun, kedepannya Disdik bakal melakukan training agar pelayanan menjadi maksimal.
“Ada banyak warga yang datang. Mulai dari TK sampai yang mau urus ijazah itu semua datang. Setiap bidang memang ada masing-masing beri pelayanan. Ini yang mau kita kasih training,” tutup Hasbi.
SUMBER