
NUSANEWS - Artikel media Hongkong, Asia Sentinel berjudul ‘Pemerintah Indonesia Era SBY: Konspirasi Kejahatan Terbesar’ yang terbit pada 11 September 2018 lalu, telah melukai Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sekjen Demokrat sekaligus ketua tim investigasi kasus ini, Hinca Panjaitan menyampaikan bahwa pihak Asia Sentinel langsung mencabut artikel tersebut pada 19 September 2018, beberapa hari kemudian setelah diterbitkan.
"Keangkuhan Asia Sentinel hanya bertahan delapan hari. Pada 19 September 2018 mereka mencabut berita itu dan langsung mengeluarkan permintaan maaf,” ujar Hinca dalam acara Pembekalan Caleg Demokrat di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (11/11).
Lanjut Hinca, pihak Asia Sentinel sempat bangga artikelnya viral di Indonesia sampai tim investigasi Partai Demokrat bergerak cepat untuk melaporkan Dewan Pers dan bertolak ke Hongkong.
"Alasan kami untuk investigasi karena ini fitnah yang keji terhadap Pak SBY. Kami dituduh melakukan kejahatan terbesar, angkanya Rp 177 triliun," terangnya.
Pada kesempatan itu, pihaknya juga berterima kasih kepada Asiasentinel yang langsung mencabut artikel tersebut meski terlanjur dikutip oleh berbagai media nasional.
"Dalam panggung demokrasi ini kami menyampaikan rasa hormat kepada Asia Sentinel. Dia yang memulai dan dia pula yang mengakhiri," pungkasnya.[wid]
SUMBER