logo
×

Jumat, 16 November 2018

Koalisi Prabowo Tak Akur, Tim Jokowi Bakal Rebut Suara PAN, Demokrat dan PKS

Koalisi Prabowo Tak Akur, Tim Jokowi Bakal Rebut Suara PAN, Demokrat dan PKS

NUSANEWS - Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf akan mengambil langkah di tengah gejolak koalisi lawan. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Abdul Kadir Karding tak memungkiri bahwa potensi suara di kubu Prabowo-Sandiaga pun akan digarap.

"Dalam Pilpres atau dalam Pemilu itu semua potensi suara akan menjadi target kita, apalagi potensi suara itu terkait potensi yang selama ini berhadapan atau menjadi kompetitor kita," ujar Karding ketika dikonfirmasi, Jumat (16/11).

Khususnya adalah Demokrat dan PAN. Hubungan Demokrat dengan koalisi memanas. Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu terang-terangan setengah hati mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga. Terbaru, SBY membantah Sekjen Gerindra Ahmad Muzani yang menyebut presiden keenam itu berjanji kampanyekan Prabowo.

Sementara, politisi senior PAN Soetrisno Bachir mendukung Ma'ruf Amin sebagai cawapres. Bahkan, Karding pun menyoroti hubungan PKS dengan Gerindra terkait posisi Wagub DKI Jakarta yang belum juga rampung.

Karding mengaku bakal mencoba bangun komunikasi dengan tiga partai yang mengusung Prabowo-Sandiaga itu. "Tentu kader atau caleg PAN, Demokrat, PKS tentu akan kita bangun komunikasi apalagi Demokrat membebaskan calegnya jadi tentu harus kita bangun komunikasi untuk membangun sinergi dan itu hal yang sah dalam politik," tuturnya.

Politisi PKB itu juga menyebut peran penting kepala daerah dalam memenangkan capres inkumben. Kepala daerah yang mendukung Jokowi, bakal bertugas untuk mendorong suara di daerah-daerah.

"Di samping itu TKN akan memaksimumkan peran atau tokoh seperti kepala daerah secara pribadi untuk mem-push atau mendorong kemenangan Pak Jokowi di tempat-tempat tertentu menjadi sangat signifikan," tambah Karding.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: