
NUSANEWS - Herman, tersangka pembunuhan Levie Prisilia membuat pernyataan mengejutkan. Ia mengaku sudah dua kali didatangi arwah Levie Prisilia.
Pengakuan yang sulit diterima akal sehat itu disampaikan Herman saat diwawancarai di ruang Satreskrim Polsek Gambut, Jalan Ahmad Yani Km 15, Kabupaten Banjar, Minggu malam, 25 November 2018 sekitar pukul 19.30 WITA.
Herman menceritakan, ia didatangi arwah Levie saat berada di rumahnya, di Jalan Martapura Lama, RT 7, Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Sabtu (24/11) sekitar pukul 20.15 WITA.
Saat itu, Herman kaget melihat sosok Levie tiba-tiba berada di dalam rumahnya sambil memandanginya dengan sorot mata yang tajam namun tanpa bicara.
“Saya terperanjat kaget ketika melihat arwah Levie tiba-tiba datang menemui saya,” ucap Herman, seperti dikutip dari koranbanjar.net, Senin (26/11).
Herman yakin itu arwah Levie, wanita yang dia bunuh di dalam mobil sehari sebelumnya. Herman tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya pasrah.
“Arwah Levie datang menemui saya dua kali, pertama saat saya berada di rumah itu, dan yang kedua, saat saya berada di tahanan sini,” tuturnya.

Herman menghabisi wanita Levie saat melaksanakan ritual pengasih di dalam mobil di di Jalan A Yani Km 11,800 Aston Banua Perumahan Royal Woodpark, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar pada malam Jumat (22/11).
Wanita yang akrab disapa Evi itu melakukan ritual agar suaminya tetap lengket dan berhasil dalam bisnis. Saat melakuka ritual, Evi ditemani Herman yang mengaku sebagai paranormal.
Tak disangka, ritual pengasih yang dilakukan Evi justru berujung petaka. Ia dibunuh oleh Herman. Jasad Evie baru ditemukan pada Jumat (23/11).
Herman yang baru beberapa hari keluar dari penjara itu akhirnya ditangkap oleh gabungan Unit Resmob Polda Kalsel, Unit Ranmor Polda kalsel, Tim TEKAP Polres Banjar dan Unit Reskrim Polsek Gambut di rumahnya, Sabtu (24/11/2018) dini hari.
Dalam penangkapan yang dipimpin oleh Dir Reskrimum Polda Kalsel, Kombes Pol Sofyan Hidayat itu, tersangka sempat melakukan perlawanan, sehingga petugas menghadiahi tembakan timah panas di kaki kiri tersangka.
Kapolres Banjar AKBP Takdir Mattanete, menyebut modus pembunuhan ini bermula ketika Herman mengaku bisa menolong Levie yang menginginkan suaminya lebih lengket dan semakin cinta kepadanya.
![]() |
Levie Prissilia |
Syaratnya, Levie harus bersedia melakukan ritual. Levie pun menyatakan kesiapannya melakukan ritual tengah malam dengan harapan Aryadi (sang suami) lebih lengket dan memenuhi segala permintaannya.
Namun saat ritual pengasih sedang berlangsung di dalam mobil, korban merasa ada yang janggal. Karena itu, dia sempat protes dan tidak menjalankan semua ritual yang diperintahkan Herman.
Levie juga sempat mengeluarkan kata-kata kasar kepada tersangka. Hal itulah yang membuat tersangka emosi. Tersangka lantas membunuh korban di dalam mobil menggunakan gunting.
“Ucapan korban membuat pelaku marah dan menusuk korban dengan menggunakan gunting dan menjerat leher korban menggunakan kain,” ujar Takdir.
SUMBER