NUSANEWS - Intrik demi intrik politik terus mewarnai media sosial jelang pagelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Sederet isu Pilpres 2019 memunculkan perdebatan akut. Blunder Capres dan Cawapres Prabowo Subianto – Sandiaga Salahuddin Uno (Prabowo-Sandi) misanya. Pasangan ini tercatat telah melakukan 3 kali blunder.
Ke 3 hal itu yakni terkait Hoax Ratna Sarumpaet, Tampang Miskin Boyolali, dan teranyer yakni melangkahi kuburan sesepuh NU. Kesemuanya berujung permintaan maaf. Situasi ini, dianggap bisa menjadi serangan balik kubu sebelah.
Menaggapi hal itu, Ketua DPD PAN Makassar Hamzah Hamid meminta agar Prabowo-Sandi lebih mawas diri dan lebih berhati-hati.
“Saya kira sebagai kandidat di Pilpres harus menjaga jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak sebelah,” ungkap Hamzah Hamid di Hotel Tree, Jalan Pandang Raya, Makassar, Rabu (21/11/2018).
“Jadi inikan isu yang terus menjadi perhatian dari pihak sebelah. Mencari celah-celah untuk dimanfaatkan rival politik,” sambung Hamzah Hamid.
Lebih jauh, Hamzah Hamid menilai, polemik tersebut tidak lebih dari seldar persaingan politik dan merupakan hal yang wajar dalam momentum Pilpres 2019.
Hamzah Hamid mengklaim, dalam pertarung mencari celah politik lawan di Pilpres 2019, Prabowo-Sandi yang paling banyak diserang.
“Saya kira ini hal yang wajar saja. Kemudian ini yang paling banyak diserang kan Prabowo-Sandi. Dicari celahnya kemudian isu tersebut dikembangkan,” tutur Hamzah Hamid yang merupakan Wakil Ketua DPRD Makassar.
SUMBER
