
NUSANEWS - Kebiasaan Sandiaga Uno yang kerap mengumbar pernyataaan kontroversial kerap berujung polemik dan membuat geram banyak pihak. Salah satunya Ruhut Sitompul.
Mantan politisi Senayan itu mengaku geram dengan kelakuan cawapres nomor urut 02 itu.
Ruhut menyebut, berbagai isu yang dilontarkan Sandiaga seperti daya beli menurun, harga bahan pokok naik, hingga tingginya harga di pasar sebagai pernyataan ngawur.
“Isu yang dilontarkan Sandiaga itu ngawur atau tidak berdasar,” kata Ruhut dalam keterangan tertulisnya yang diterima PojokSatu.id, Rabu (14/11/2018).
Atas dasar itu, Ruhut pun meminta Sandiaga untuk menghentikan cara-cara ngawur dengan melontarkan isu-isu yang tidak berdasar dan menimbulkan ketakutan seperti itu.
“Untuk Sandiaga dan mungkin akan ada Sandiaga-Sandiaga lainnya, aku mohon, janganlah ngawur. Berpolitik itu kita harus punya etika,” ujarnya.
Karena itu, pria yang juga berprofesi sebagai advokat itu menantang Sandi adu data soal isu-isu ngawur tingginya harga-harga di pasar.
Bahkan, ke depan, mantan anjing penjaga Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) juga akan terjun langsung terjun langsung ke pasar-pasar dan tempat lainnya.
Hal ini dimaksudkan untuk mengawal dan memastikan bahwa masyarakat tidak terpengaruh oleh isu-isu ngawur Sandiaga Uno.
“Jadi nanti kalau ada politisi yang ngawur seperti si Sandi atau siapapun yang datang ke rakyat melalui pasar atau apapun, aku akan datang. Kita boleh adu data,” tutupnya.
Untuk diketahui, Sandiaga Uno kerap mengeluarkan pernyatan kontroversial saat melakukan kampanye di berbagai daerah.
Ia sempat menyebut harga-harga mahal dimana uang Rp100 ribu kini hanya cukup untuk membeli cabe dan bawang.
Mantan Wagub DKI Jakarta itu juga pernah menyebut bahwa saat ini tempe sudah semakin tipi, setipis kartu ATM.
Selain itu, ia juga pernah menyebut bahwa nasi ayam di Jakarta jauh lebih mahal ketimbang di Singapura.
Tak ketinggalan, ia juga pernah disemprot Menteri Susi Pudjiastuti karena menuding nelayan dipersulit dalma hal perizinan dan regulasi.
SUMBER