
NUSANEWS - Calon Presiden Prabowo Subianto bicara fakta terkait pidatonya yang merasa prihatin dengan generasi muda Indonesia menjadi tukang ojek setelah lulus dari SMA dan kuliah.
"Prabowo bicara bukan kontroversi, tapi fakta," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono, Jumat (23/11).
Jelas Arief, banyak posisi pekerjaan di sektor informal transportasi online yang banyak diisi oleh pengemudi ojek dan driver online yang berpendidikan SMA dan S1.
"Ini saya kasih pencerahan bagi kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang mengeluh dan merasa ucapan Prabowo itu kontroversi," tegasnya.
"Soal tukang ojek online dan driver online memang faktanya banyak di isi oleh tenaga kerja yang berpendidikan SMA dan S1," tambah Arief.
Hampir 40 persen masyarakat Indonesia bekerja di sektor informal yang tidak aman seperti yang bekerja sebagai pengemudi ojek, driver online dan lain-lain.
Tidak aman karena tidak mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan dan tidak ada penghasilan tetap berupa gaji bulanan.
"Jadi ya ini terbukti kalau program ekonomi Joko Widodo gagal menyerap angkatan kerja yang memiliki skill dan berpendidikan SMA dan S1," terang Arief.
Seharusnya, tambah dia, generasi muda Indonesia bisa diserap di lapangan kerja sektor formal bukan terus malah di sektor informal yang tidak banyak memerlukan skill tertentu. [rus]
SUMBER