
NUSANEWS - Koordinator Ormas Harimau Jokowi Petrus Salestinus menilai, tindakan Habib Rizieq Shihab yang menyerang Presiden Joko Widodo karena merasa kasusnya di Arab Saudi penuh kejanggalan adalah sikap seorang warga negara yang tidak sportif dan tidak terpuji.
Menurutnya, salah satu contoh adalah menyebut adanya dugaan keterlibatan intel dan kriminalisasi terhadap dirinya.
Petrus mengatakan, posisi Pemerintah jelas tetap memberikan perlindungan hukum kepada setiap warga negaranya di luar negeri, tidak terkecuali terhadap Rizieq Shihab, ketika warga negaranya menghadapi persoalan hukum di negara lain.
"Oleh karena itu sangat tidak beralasan hukum bagi Rizieq Shihab melontarkan tuduhan bahwa Pemerintah melalui BIN telah melakukan kriminalisasi terhadap dirinya di Kota Suci Makkah Almukarromah dengan cara menempatkan aparaturnya di sekitar lokasi, lantas menempelkan poster bendera ISIS di dinding rumahnya yang berujung dengan adanya tindakan kepolisian Arab Saudi terhadap Rizieq Shihab," kata Petrus kepada Kricom di Jakarta, Minggu (11/10/2018).
"Ini jelas tuduhan yang tidak berdasar, bahkan melecehkan Kehormatan dan Kedaulatan negara Arab Saudi yang sangat dihormati oleh Pemerintah Indonesia secara timbal balik," tambah Petrus.
Tindakan ini seolah-olah Presiden Jokowi telah bertindak tidak adil terhadap dirinya dan sejumlah pihak di Indonesia serta hanya mementingkan pencitraan.
"Ini jelas pernyataan ngawur dengan memutarbalikan fakta-fakta hukum yang ada, karena sesungguhnya yang menginjak-injak hukum adalah Rizieq Shihab sendiri yang sampai saat ini belum mau pulang ke Indonesia dan menggunakan hak-haknya melalui sarana hukum yang tersedia untuk menuntut keadilan;" ucap dia.
Petrus yakin, pemerintah akan selalu adil terhadap siapapun yang menjadi korban pelanggaran hukum.
"Seperti terhadap kasus lain yaitu Novel Baswedan dan Hermansyah hingga saat ini proses penyidikannya tetap jalan dengan berbagai tingkat kesulitan yang berbeda," tutup Petrus.
SUMBER