
NUSANEWS - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga tak tersinggung dengan ucapan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) terkait politik genderuwo.
"Karena kami tidak merasa seperti itu, kami tidak tersinggung sama sekali," kata Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Eddy Soeparno kepada wartawan, Minggu (11/11/2018).
Dia mengatakan, kubu Prabowo-Sandiaga tak pernah menebar ketakutan di masyarakat. Sebab, masyarakat sudah cerdas isu yang sekedar menebar ketakutan ataupun kritik yang didasari fakta.
"Saya sampaikan, kami tentu tidak setuju ya pada politisi ya, bukan politisi saja atau pihak manapun yang menebar ancaman, yang menebar ketakutan bahkan narasi narasi yang sifatnya dekstruktif kami tidak setuju dan yang paling penting masyarakat tidak setuju tidak suka dengan hal seperti itu," lanjutnya.
Lagipula, lanjut Eddy, sejarah selalu tak berpihak kepada kubu yang menebar ketakutan dalam politik. Contoh tersaji dalam Pemilihan Presiden Prancis 2017.
Kala itu, kubu Capres Prancis Le Pen acapkali menebar ketakutan dengan wacana imigran masuk akan berpotensi meningkatkan tindak terorisme di negara Eiffel. Isu itu rupanya tak efektif membawa Le Pen menjadi Presiden Prancis. Justru Ke Pen kalah dari pesaingnya yakni Emmanuel Macron yang selalu membawa isu politik optimisme.
"Nah itu saya kira kita bisa belajar dari situ," tegasnya.
Seperti diketahui, Presiden RI Joko Widodo menyebut genderuwo ketika menghadiri acara di Tegal, Jawa Tengah, Jumat (11/11/2018). Saat itu, Jokowi coba melontarkan kritik kepada para politikus yang menurutnya tidak memiliki sopan santun politik yang baik dan kerap berbicara tanpa mengindahkan etika berpolitik.
Menurut Jokowi, para politikus tersebut justru menyebarkan rasa takut ke tengah masyarakat, padahal kata-kata yang diucapkannya belum tentu benar.
Tak sampai di situ, propaganda menyebar ketakutan tersebut masih dilanjutkan dengan memberikan ketidakpastian kepada masyarakat.
"Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Membuat ketakutan. Masa masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Itu namanya politik genderuwo, nakut-nakuti, politik genderuwo," papar Jokowi.
SUMBER