
NUSANEWS - Puluhan warga berkumpul di sekitar lokasi pembunuhan satu keluarga di Bojong Nangka, Jati Rahayu, Pondok Melati, Bekasi, Senin (19/11/2018).
Mereka mendengar adanya kabar rekonstruksi peristiwa nahas itu hari ini. Sejumlah polisi terlihat sudah berada di lokasi sejak pukul 08.00-an.
Namun pada sekira pukul 10.00-an, tersiar kabar rekonstruksi diundur menjadi hari Rabu (21/11/2018).
Karena, prarekonstruksi tengah digelar di Polda Metro Jaya hari ini.
Salah seorang warga yang berada di dekat lokasi, Rudi, mengaku mendapat informasi ini dari tetangga.
“Katanya sih ada pra-rekonstruksi dari polisi di sini. Saya lihat di berita hari ini bahwa ada polisi mau kesini makanya saya langsung dateng,” ucapnya kepada PojokBekasi (Grup PojokSatu.id).
Dia menjelaskan, ingin melihat wajah sang pelaku pembunuhan yang tega, membunuh tanpa ada rasa kemanusiaan sama sekali.
“Apalagi dia (Haris Simamora) juga membunuh anaknya korban. Jadi dimana letak hati nuraninya kalau dia ada di posisi mereka seperti itu,” tutupnya.
Sementara, Kabid Humas Polda Metro Jaya membenarkan bahwa pihaknya menggelar prarekonstruksi kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi itu.
Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (19/11/2018).
“Ini kita lakukan untuk melihat peran tersangka,” jelas Argo.
Usai pra rekonstruksi tersebut, rencananya pihaknya akan meluncur ke lokasi.
“Setelah selesai semua dilaksanakan, baru nanti kita ke lokasi,” ungkap Argo.
Dalam pra rekotruksi ini, penyidik nanti akan membuat beberapa adegan tersangka.
Juga beberapa para saksi prihal detik- detik pembuhan satu keluarga tersebut.
“Nanti dari penyidik akan membuat beberapa adegan berkaitan daripada si pelaku ini dan beberapa dari saksi,” beber Argo.
Sementara, terkait adanya kabar bahwa pelaku pembunuhan tak hanya Haris Simamora, Argo angkat bicara.
Argo menegaskan, berdasarkan hasil penyelidikan, sampai saat ini, pihaknya masih berkesimpulan bahwa Haris adalah pelaku tunggal pembunuhan keji itu.
“Untuk sementara tersangka tunggal ya sendirian dia,” katanya.
Soal adanya informasi pelaku lain, Argo enggan bespekulasi.
Mantan Kabid Humas Polda Jatim itu menjelaskan, pihaknya hanya bekerja berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Bukan berdasarkan asumsi publik yang beredar di media sosial.
“Info dari mana? Ya silakan kalau mau percaya sama medsos,” tegasnya.
“Ini kami sesuai dengan fakta di lapangan. Kita sesuai dengan fakta di lapangan cuma sendiri,” tutupnya.
SUMBER