
NUSANEWS - Acara malam pergantian tahun yang biasanya digelar di berbagai lokasi wisata se Mataram dan Lombok dipastikan ditiadakan. Sebagai gantinya malam tahun baru berbagai penyelenggaraan zikir dan silturahmi dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Pemerintah Kabupaten Lombok Barat hingga di pulau Sumbawa.
Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi NTB Irnadi Kusuma mengatakan kegiatan Zikir dan Silaturahmi Akhir Tahun 2018 itu sesuai permintaan Gubernur NTB Zulkieflimansyah. ''Halaman Kantor Gubernur NTB diisi ceramah agama oleh Tuan Guru Haji Hasanain Juaini,'' katanya, Sabtu, 29 Desember 2018.
Hasanain Juaini adalah pimpinan Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada Lombok Barat. Ditargetkan jamaah yang hadir sekitar 2.000 orang, terdiri dari unsur aparat sipil negara dan masyarakat.
Sebelumnya, Zulkieflimansyah melalui surat edaran tertanggal 27 Desember 2018 meminta kegiatan akhir tahun dengan kegiatan keagamaan, tidak menyelenggarakan acara hiburan, pesta berlebihan, melakukan pesta kembang api dan kebut-kebutan di jalanan. "Pemilik tempat hiburan pun tidak mengadakan pesta pergantian tahun secara berlebihan,'' ujarnya dalam edarannya.
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sejak Jum'at 28 Desember 2018, menurut juru bicaranya Saipul Akhkam, telah menyelenggarakan kegiatan acara Refleksi dan Muhasabah 2018 di Aula Kantor Bupati. "Kami tidak akan menyelenggarakan acara yang bersifat hura-hura,'' ujarnya.
Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid, kata dia, sudah menerbitkan imbauan tentang pelaksanaan perayaan malam tahun 2018. ''Lebih baik kita diam di rumah dan bermuhasabah secara pribadi atau bersama dengan keluarga," ucapnya.
Melalui surat edaran tersebut Fauzan menghimbau agar masyarakat mengisi malam tahun baru dengan melakukan muhasabah dan kegiatan agama seperti zikiran dan bahkan pengajian. Muhasabah atau introspeksi diri, menurut Fauzan, adalah upaya seseorang mengevaluasi segala kekurangan diri, baik secara personal maupun sosial.
SUMBER