
NUSANEWS - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di Papua makin berani dan menantang menyampaikan tuntutannya untuk lepas dari NKRI.
Penegasan itu disampaikan melalui akun Facebook TPNPB, Jumat (14/12/2018).
Melalui akun Facebook tersebut, mereka mengunggah sebuah video yang disebut sebagai Panglima KODAP III Ndugama, Ekianus Kogeya.
“Pernyataan singkat Panglima KODAP III Ndugama. Ekianus Kogeya,” demikian pesan dalam unggahan itu.
Dalam video berdurasi satu menit 46 detik itu, tampak seorang pria berdiri di depan sebuah rumah.
Pria tersebut mengenakan ikat kepala kain diduga bercorak bendera Inggris.
“Data lengkap akan menyusul,” ucap pria yang mengenakan jaket hijau dalam video tersebut.
Ekianus melanjutkan, poin kedua yang disampaikannya adalah seruan memboikot Pilpres 2019 mendatang.
Ia pun melarang Gubernur Papua, Gubernur Papua Barat, bupati-bupati dan anggota DPRD memberikan hak politiknya.
“Tidak boleh kasi suara untuk Pemilihan Presiden 2019. Karena rakyat saya diharuskan oleh presiden sendiri,” ucapnya.
Akan tetapi, lantas terdengar suara seorang pria lain, diduga sang perekam video tersebut.
Sang perekam video memerintahkan Ekianus untuk menyampaikan sesuai dengan permintaannya.
“Sambungin-sambungin. Sambung. ‘Bukan minta’,” ucap si perekam dengan nada berbisik-bisik namun tetap tertangkap kamera.
“Dan saya bukan minta uang, bukan minta banguan, bukan minta penambahan kabupaten, bukan minta untuk bikin jalan, buka minta segala macamnya,” lanjut Ekianus.
Selanjutnya, Ekianus menegaskan bahwa tuntutanya hanyalah ingin melepaskan diri dari Indonesia.
“Saya minta pengakuan dilepas oleh NKRI. Dipisah oleh NKRI. Papua mau dan tidak harus merdeka,” tutupnya.
Diberitakan PojokSatu.id sebelumnya, TPNPB melalui akun Facbook-nya juga meminta bantuan pasukan perdamaian PBB untuk segera datang ke Papua.
Dalam unggahan itu, mereka menunjukkan video bukti sisa amunisi persenjataan berat yang diklaim sebagai milik TNI-Polri.
Militer Indonesia tak berhenti melakukan serangan bom udara di Kabupaten Nduga.
Ini adalah bukti bom yang diturunkan dari udara mengunakan helikopter.
Dengan ini TPNPB meminta Pasukan Perdamaian PBB diharapkan segera ke Papua.
Demikian rilis TPNPB melalui unggahan itu.
“Ini mereka langsung turunin tembak-tembak ke hutan, tanda buktinya sudah ada ini ya,” ujar seorang pria dalma video tersebut.
TPNPB mengklaim, aparat keamanan itu juga telah melakukan penangkapan terhadap sejumlah tokoh-tokoh gereja setempat.
Tak hanya itu, mereka juga menyebut bahwa akibat penyerangan tersebut, sebagian warga sipil ikut menjadi korban.
“Kami masuk dan sudah melihat yang sudah terjadi,” lanjutnya.
Pria itu menyebut pihaknya juga sedang mencari lagi apakah ada warga sipil lainnya yang menjadi korban.
“Kami masih sedang cari masyarakat lain yang mungkin sudah dapat tembak atau tidak,”
“Yang sudah dapat tembak disiksa dan bukan siksa baik, tapi mereka sudah disiksa yang betul,” sambungnya.
“Sudah ada tanda bukti ini mereka yang turun tembak-tembak dari udar, mendarat dan turun langsung ditangkap,” jelasnya.
Berikut video pernyataan Panglima KODAP III Ndugama, Ekianus Kogeya, yang menuntut lepas dari NKRI:
SUMBER

