
NUSANEWS - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto meminta ribuan kader partai besutan Megawati Soekarnoputri itu untuk tidak melupakan sejarah. Sebab, PDIP bisa menjadi partai sebesar ini lantaran banyak rintangan yang mampu dilewati dalam perkembangannya selama ini.
PDIP pada periode tahun 90-an silam mendapat tekanan berbagai pihak namun tetap bertahan. Atas dasar itu, Hasto meminta, kader PDIP tidak menjadi 'cengeng' dan bisa tahan banting menghadapi rintangan dan tekanan dalam kondisi apapun.
"Sejatinya kita difitnah, dihujat dengan cara apa pun. Pada tahun 97 kita tidak boleh ikut pemilu. Pada tahun 96 kantor partai diserang, pada tahun 93 kongres di Sukolilo diintervensi luar biasa, kemudian juga ada kongres di Medan," ujar Hasto di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (14/12).
Lebih lanjut Hasto mengatakan, besarnya partai berlogo banteng moncong putih ini juga tak lepas dari dukungan rakyat. Dengan demikian, kekuatan gotong-royong dan saling membantu menjadi simbol kekuatan partai.
"Kita ini bukan partai kemarin sore. Kita ini partai yang kenyang dalam penggemblengan sejarah. Dalam ujian sejarah kita bisa survive karena kita percaya pada kekuataan bersama," katanya.
Lebih lanjut pria kelahiran Yogyakarta ini mengatakan untuk Pilpres 2019 mendatang, para caleg, relawan dan kader PDIP akan turun ke lapangan menyapa masyarakat. Seperti yang selalu dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kekuatan yang membentuk PDIP pada jati dirinya sebagai partai rakyat, kekuatan yang penuh dengan dedikasi, berjuang karena kepentingan lebih besar," pungkasnya.
SUMBER

