
NUSANEWS - Para korban tanah longsor kawasan Pemandian Daun Paris, Sibayak, Kabupaten Karo, Minggu (2/12/2018) pagi sebagian besar tewas lantaran tertimpa batu-batu besar.
Dalam insiden tersebut, mengakibatkan sedikitnya 7 orang mahasiswa dari Universitas Prima Indonesia (Unpri) meninggal dunia. Sedangkan, 9 orang menderita luka berat dan ringan.
“Total ada 16 orang korban dalam peristiwa longsor itu, 7 orang meninggal dunia, 9 lainnya luka-luka. Semua korban meninggal mahasiswa Universitas Prima Indonesia,” ungkap Sekretaris BPBD Karo, Martin Sitepu kepada wartawan melalui selulernya.
Dari tujuh korban tewas, lima diantaranya sudah teridentifikasi, mereka adalah Enjelita br Ginting (22), Mones, Emiya br Tarigan, Sarika Teresia br Pinem, dan Sindy Simamora serta 2 orang lainnya berjenis kelamin perempuan yang belum teridentifikasi.
Sementara, tujuh korban luka adalah Andika (23) yang mengalami luka lecet kaki kiri, Novita Sari (19) luka robek telinga kanan atas, kelopak mata kanan memar dan bengkak, serta bengkak pada kepala bagian kanan, Afinda (22), kedua persendian tangan tidak bisa digerakkan, Desi Br Sinambela (21) kedua pergelangan tangan sakit, Putri Yolanda (19) persendian tangan kanan sakit dan tidak bisa digerakkan, Janeta (18) pinggang sakit, Indra (21) lutut kaki kiri Lecet, Grace Hutahuruk., Hanny Girsang.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, salah satunya dari Karo News, ketujuh korban tewas adalah mahasiswa Universitas Prima Indonesia (Unpri) yang tergabung dalam kegiatan Ikatan Mahasiswa Karo IMKA) yang rencananya akan mengadakan acara di Desa Semangat Gunung Kecamatan Merdeka, tepatnya di Pemandian Air Panas Daun Paris.
![]() | ||
Korban longsor di Pemandian Daun Paris, Sibayak, Karo. | Foto : FB |
Tembok pemandian lokasi wisata itu ambruk dan menimpa pondok yang ditempati mahasiswa.
Korban meninggal, kata Martin sudah dibawa ke RS Amanda. Lima korban tewas sudah teridentifikasi, dua lagi bejenis kelamin wanita belum teridentifikasi. Sedangkan korban luka dua di antaranya dirawat di RS Amanda dan 7 lainnya di RS Efarina.
“Keluarga korban sudah ada yang datang ke rumah sakit,” sebutnya.

Diutarakan Martin, penyebab sementara insiden longsor ini akibat curah hujan yang cukup deras hingga mengakibatkan tanah di kawasan bukit tersebut mengalami longsor.
“Iya pagi tadi hujan di Karo cukup deras. Kemungkinan membuat tanah di bukit longsor dan menimpa pemandian itu,” tukasnya.
SUMBER