
NUSANEWS - Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif menyebut calon anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sengaja memanfaatkan Rizieq Shihab untuk meraih suara Pemilu 2019.
Hal ini menanggapi pemasangan foto Rizieq di poster atau alat peraga kampanye digital milik caleg PDIP daerah pemilihan (dapil) Kota Cilegon, Evi Silvi Yunatul Hayati.
Menurut Slamet, Silvi telah meminta maaf terkait penggunaan foto Rizieq di baliho kampanye dirinya. Dia mengatakan kasus ini telah ditangani FPI wilayah Banten.
"Sudah minta maaf dia. Ini menunjukkan HRS punya pengaruh luar biasa sampai-sampai mereka memanfaatkan untuk ambil suara dengan cara pembohongan publik," ujar Slamet kepada CNNIndonesia.com, Selasa (8/1).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 ini pun menegaskan Rizieq Shihab tak akan mendukung caleg PDIP. Sebab, pihaknya menilai partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu sebagai pembela penista agama.
"HRS tidak akan mendukung caleg PDIP di mana pun dan siapa pun," kata Slamet.

Silvi sebelumnya menilai Rizieq Shihab sebagai tokoh pemersatu, terutama dalam kasus yang menyeret nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke penjara.
"Saya sebagai Muslim kita butuh tokoh besar, yang bisa mempersatukan kita yang berbeda-beda ini. Adanya 212 mementum dari perkara Ahok itu kita menemukan saat itu pemersatunya beliau [Rizieq]," ujar Silvi, kepada CNNIndonesia.com, Senin (7/1).
Dia membantah pemasangan foto Rizieq untuk meraih suara dari para pendukung capres Prabowo Subianto. Rizieq sendiri mendukung Prabowo sebagai calon presiden pada Pemilu 2019.
Sementara Silvi mengklaim telah memiliki pendukungnya sendiri di dapil Kota Cilegon. Selama ini dia sudah tiga kali menjadi caleg, yakni caleg Dewan Perwakilan Daerah (DPD), caleg DPR dari Partai Hanura, dan caleg DPR dari Partai NasDem.
Terkait pemasangan foto Rizieq di poster kampanyenya, Silvi mengaku didatangi sejumlah oknum dari FPI. Mereka meminta Silvi menghapus gambar Rizieq karena dinilai menghina ulama.
Silvi mengatakan oknum FPI itu bahkan mencaci maki, mengancam akan memidanakan dan mencari kediamannya.
"Jadi gini foto itu mereka minta hapus saat itu, saya sudah hapus itu. Saya itu diancam dibunuh kalau foto itu tidak dihapus. Jadi saya hapus saat ini," ujar Silvi.
SUMBER