
NUSANEWS - Kubu Prabowo - Sandiaga kembali mengkritik pengelolaan utang di masa pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi. Kali ini melalui akun Twitter Gamal Albinsaid, juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Gamal melalui akun Twitter-nya, @Gamal_Albinsaid pada Sabtu pekan lalu mengunggah sejumlah data infografik terkait perekonomian dan perbandingan dari tiap pemerintahan. Sebanyak 11 infografik yang disampaikan Gamal dengan hashtag #LukaIndonesiaku itu hingga kini berkembang viral di sejumlah media sosial karena diperbincangkan netizen hingga kini.
Dalam postingan pertama Gamal mengunggah empat infografik tentang indeks persepsi korupsi, human development index, peringkat kebahagiaan, dan penurunan kemiskinan. Sebelum menyampaikan data-data itu, Gamal menyebutkan hal tersebut semata-mata sebagai bentuk cintanya kepada negara ini.
"Saya yakin, Mencintai negara ini butuh lebih dari sekedar pujian yang menghibur, Kita butuh menyampaikan kebenaran yang terkadang tidak menyenangkan, Kita butuh keberanian mengkritik yang sesekali mengganggu, Kita butuh berbicara jujur apa adanya walaupun sesekali pahit," ujarnya, Sabtu, 5 Januari 2019.
Postingan yang diunggah pada Sabtu pekan lalu tersebut berkembang viral dan hingga kini menuai 236 komentar, disukai oleh 3.629 netizen serta di-retweet sebanyak 2.333 kali.
Dalam cuitan itu disertai empat infografik di antaranya berjudul Indeks Persepsi Korupsi Mengalami Stagnasi dan mengutip data Transparency International soal Indeks Persepsi Korupsi Indonesia. Dalam grafik garis diperlihatkan Indonesia pada tahun 2015 berada di peringkat 88, tahun 2016 di peringkat 90 dan tahun 2017 di peringkat 96. "Bahkan peringkat kita sekarang kalah dengan Timor Leste yang berada di peringkat 91," seperti tertulis dalam gambar tersebut.
Adapun tiga infografik lainnya yang diunggah berjudul Peringkat human development index turun, Peringkat Kebahagiaan Indonesia dalam World Happiness Report 2015-2018 mengalami Penurunan dan Penurunan Kemiskinan Paling Lambat dalam Dua Dekade Terakhir.
Selanjutnya Gamal mengunggah postingan kedua disertai dengan tiga infografik. Ketiga infografik itu berjudul Pertumbuhan Ekonomi Stagnan, Defisit BPJS Membengkak dan BPJS berhutang banyak ke layanan kesehatan dan Banyaknya Ruang Kelas Rusak.
Sebagaimana saya mengagumi kesederhanaan pemimpin kita hari ini, Sebagaimana saya mengapresiasi pembangunan infrastruktur kita hari ini, Sebagai warga negara, izinkan saya menyampaikan tantangan kita hari ini dan hari-hari mendatang," ucap Gamal sebelum menyampaikan ketiga infografik tersebut.
Sementara di postingan ketiga, Gamal mengunggah tiga infografik. Tiga infografik itu berjudul Pertumbuhan Utang Luar Negeri tertinggi dalam Perjalanan Bangsa, Pertumbuhan Utang Luar Negeri kita sangat tinggi, Hutang BUMN Membengkak.
"Ini bukan soal angka, ini soal luka, Luka Indonesiaku. Saya katakan ini karena saya menyadari betapa beratnya tugas yang menunggu kita semua di depan sana. Saya sayang kalian semua kawan-kawan," ucap Gamal.
Karena tak sedikit netizen mempertanyakan data utang yang diunggah sebelumnya, Gamal selanjutnya memposting cuitan khusus yang berisi sejumlah screenshot sumber data yakni beberapa media online. "Bagi yang bertanya sumber data 10 BUMN pemilik hutang terbesar? Data ini merujuk RDP Kementerian BUMN dengan komisi VI DPR RI. Laporan tersebut juga diberitakan oleh banyak media," katanya.
Yang teranyar adalah infografik yang diposting Gamal pada Senin 7 Januari 2019 kemarin dengan judul Utang Pemerintah di Setiap Era Presiden. Kali ini ada data utang di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Mari berdiskusi dengan santun. Seandainya data yang saya sampaikan bermanfaat, semoga itu mencerahkan. Seandainya data yang kawan sampaikan itu bermanfaat, semoga bisa mencerahkan saya. Ini data Pak SBY yang terlewatkan. Mari berpolitik santun, bertanggung jawab, berbasis data," cuit Gamal.
Perencana keuangan Ligwina Hananto menanggapi cuitan Gamal khususnya soal utang pemerintah. Ligwina menjelaskan tidak ada masalah selama utang dikelola dengan baik dan keuangan masih sehat.
Ligwina yang juga merupakan CEO Quantum Magna (QM) Financial ini melalui akun Twitter @mrshananto menganalogikan utang pemerintah itu dengan individu yang berutang untuk membeli rumah. "Mal. Kl gaji lo 10 juta nyicil rumah 3 juta = keuangan sehat. Kl gaji lo 100 juta nyicil rumah 30 juta = keuangan sehat jg. Mal. Si gaji 100 juta utang lebih banyak, tapi dia mampu bayar. Rumahnya jg lebih besar. Kira2 gitu ttg GDP dan utang ya gaes. Jangan mau dibohongi," ucapnya, Ahad, 6 Januari 2019.
Ada juga netizen yang mempertanyakan data Gamal yakni @Monsieur_Inanto. Ia mempersoalkan data utang pemerintah yang disajikan hanya nominal. "Gak ada yg salah dengan data yang panjenengan sajikan. Hanya saja tidak sesederhana itu perbandingannya. Gak bisa dilihat hanya sekadar total jumlahnya saja. Yang paling lazim digunakan utang kita bandingkan dengan GDP," katanya.
SUMBER