
OLEH: JAYA SUPRANA
SAYA bangga atas kedigdayaan para pebulutangkis Indonesia yang berjaya di gelanggang dunia. Tidak diragukan lagi bahwa bulutangkis merupakan olahraga prestasi kebanggaan utama bangsa Indonesia. Saya berterima kasih atas pengabdian bagi pembinaan generasi muda pebulutangkis yang dilakukan para pembina demi menghadirkan para pahlawan bulutangkis mengharumkan nama Indonesia di gelanggang dunia.
Maka saya sangat terkejut dan prihatin ketika mendengar berita bahwa PB Djarum akan menghentikan kegiatan Audisi Djarum yang selama ini merupakan bukan salah-satu tetapi benar-satu tumpuan perbulutangkisan Indonesia dalam menjaring bakat-bakat terkemuka bulutangkis dari seluruh wilayah Indonesia.
Audisi
Keputusan PB Djarum menghentikan Audisi Djarum didasari polemik berkepanjangan di mana Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menganggap PB Djarum telah melakukan eksploitasi anak-anak dengan menjadikan anak-anak sebagai brand image produk rokok Djarum.
Menurut Yoppi Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum audisi beasiswa bulutangkis tahun 2019 ini merupakan ajang pamit kegiatan ini. "Karena di tahun 2020 kita memutuskan untuk menghentikan audisi umum. Memang ini disayangkan banyak pihak, tetapi demi kebaikan bersama kita hentikan dulu, biar reda dulu, dan masing-masing pihak agar bisa berpikir dengan baik."
KPAI
KPAI dalam rapat koordinasi dengan beberapa kementerian dan lembaga terkait mendesak Djarum Foundation untuk sesegera mungkin menghentikan penggunaan anak sebagai media promosi brand image Djarum. KPAI mendukung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk mengevaluasi status Kota Layak Anak (KLA) di daerah-daerah sebagai lokasi audisi. KPAI bersama KPP-PA (Komisi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) mendorong peran orangtua dalam mendidik anak akan bahaya laten rokok, termasuk di dalamnya penggunaan branding image rokok dan bahaya eksploitasi terselubung lainnya dalam kegiatan-kegiatan yang melibatkan anaknya.
Pihak KPAI melalui salah satu komisionernya, Sitti Hikmawaty, berkeyakinan bahwa PB Djarum sudah melakukan eksploitasi terhadap anak-anak. "Kenapa disebut sebagai eksploitasi eksploitasi adalah melakukan sebuah kegiatan yang di atas porsi yang seharusnya, jadi melebihkan," demikian penegasan Sitti yang didukung sepenuhnya oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. PB Djarum langsung membantah sinyalemen KPAI tersebut.
Beberapa juara dunia binaan PB Djarum juga menegaskan bahwa pada masa pembinaan mereka justru dilarang keras merokok. Namun pihak KPAI bersikeras bahwa pihak PB Djarum telah melanggar UU Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Pasal 66 terkait perlindungan khusus bagi anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual.
Harapan
Sebagai rakyat jelata yang sama sekali tidak punya kemampuan, wewenang apalagi kekuasaan, saya tidak berani melibatkan diri ke dalam polemik pembinaan generasi muda. Saya juga tidak berani berpihak ke pihak mana pun yang sedang terlibat polemik pembinaan generasi muda.
Namun selama harapan secara konstitusional belum dilarang, maka sebagai rakyat yang bangga atas prestasi bulutangkis Indonesia, saya memberanikan diri untuk mengharapkan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia berkenan segera turun tangan untuk mengurai benang ruwet polemik yang diyakini akan berdampak pengaruh buruk terhadap pembinaan generasi muda bulutangkis justru pada masa Indonesia sedang paceklik generasi muda juara dunia bulutangkis.
Dengan penuh kerendahan hati saya memberanikan diri mengharap agar polemik pembinaan generasi muda dapat segera tuntas diselesaikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui jalur musyawarah-mufakat bersama segenap pihak yang berwenang dan bertanggung-jawab demi bersatu-padu bersama mencari solusi yang terbaik agar di masa depan bulutangkis Indonesia dapat kembali berjaya di planet bumi ini seperti yang telah terbukti berhasil diperjuangkan oleh Tan Joe Hok, Rudi Hartono, Liem Swie King, Alan Budikusuma, Ivana Lie, Susi Susanti, Taufik Hidayat dan para pahlawan bulutangkis Indonesia lain-lainnya. MERDEKA!
Penulis mengharapkan bulutangkis Indonesia kembali berjaya di gelanggang dunia