logo
×

Kamis, 26 September 2019

Ramai Mahasiswa Demo, Ustaz Abdul Somad Posting 2 Panglima Perang Termuda Umat Islam, Siapa Dia?

Ramai Mahasiswa Demo, Ustaz Abdul Somad Posting 2 Panglima Perang Termuda Umat Islam, Siapa Dia?

DEMOKRASI.CO.ID - Ramai Demo Mahasiswa, Ustadz Abdul Somad Sebut 2 Panglima Perang Paling Muda Taklukkan Constantinopel

Ustadz Abdul Somad atau yang biasa disapa UAS mengunggah dua panglima perang yang sangat terkenal dalam sejarah Islam di jazirah Arab Saudi hingga daratan Eropa.

Ya Ustadz Abdul Somad memposting dua panglima perang termuda Umat Islam tersebut di akun Instagram miliknya, @ustadzabdulsomad_official.

السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ

Sahabat UAS

Usamah ibn Zain menjadi panglima perang usia 18 tahun.

Muhammad al-Fatih menaklukkan Constantinopel usia 21 tahun.

Usia berapa anak-anak muda kita mencetak sejarah?

Postingan ini kemudian memicu komentar dari netizen.

@rahmannurfaiz: Mohon doanya ustadz. Insya Allah anak anak muda saatini sedang berjuang mencetak prestasi digedung dpr untuk menumbangkan Kedzoliman, Semoga tumbang sampai akar akarnya. Aamiin.

@mojiboer: Usia 18, saya kmarin ikut aksi mnolak Rkuhp pak ustd..massanya sngat ramai:v

@rismandroid: Semoga 2019 ini menjadi catatan sejarah yg hebat bagi adik2 mahasiswa kita utk merubah bangsa dan negara ini menjadi lebih baik. Lepas dari keterpurukan yg mengungkung selama 5 tahun ini. Kalian bisa wahai mahasiswa indonesia !!!

@safi3yani: insya Allah anak anak muda negata ini sedang berjuang..doakan @ustadzabdulsomad_official.


Postingan Ustadz Abdul Somad ini berbarengan waktunya dengan aksi demonstrasi mahasiswa yang mengepung gedung DPR, Selasa (24/9/2019).

Kronologi Demo Mahasiswa yang Ricuh di DPR, Pedih Gas Air Mata hingga Malam

Demo mahasiswa yang berlangsung di depan Gedung DPR sejak tadi pagi pecah dan ricuh, Selasa (24/9/2019). Suasana tidak kondusif terjadi sejak sore hari.

Kericuhan bermula ketika sekumpulan mahasiswa memaksa masuk ke dalam Gedung DPR.

Polisi yang bersiaga di dalam gedung menembakkan air dari mobil water cannon ke arah mahasiswa untuk menghalau mereka.

Setidaknya ada dua mobil water canon yang dikerahkan aparat kepolisian untuk menghalau mahasiswa yang berusaha menerobos masuk.

Keriuhan pun pecah. Mahasiswa melawan.

Mereka melempar polisi dengan botol, bambu, dan bebatuan.

Polisi pun menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa.

Kerumunan mahasiswa mulau terpencar. Sebagian besar mahasiswa memilih menjauh dari pusat ricuh.

Mahasiswa terpencar melarikan diri ke sejumlah titik.

Dipukul mundur, mahasiswa terpencar Tembakan gas air mata dan semprotan air dari water cannon akhirnya memukul mundur para mahasiswa.

Area depan Gedung DPR seketika bersih dari kerumunan para mahasiswa.

Mereka melarikan diri ke sejumlah titik seperti Stasiun Palmerah, lampu merah Slipi, Semanggi, hingga Jakarta Convention Center.

Namun, melarikan diri bukan berarti mereka berhenti melakukan perlawanan.

Pada pukul 18.35 WIB, puluhan mahasiswa berkerumun di gerbang masuk Jakarta Convention Center.

Mereka berniat masuk ke dalam yang merupakan tempat polisi berjaga.

Kapolda Metro Jaya Kombes Gatot Eddy Pramono dan Dirlantas Kombes Yusuf ada di dalam JCC. Polisi lalu memasang tameng dan menyiagakan mobil barakuda.

Mobil pikap polisi juga sudah dinyalakan. Dalam keriuhan itu, polisi sempat meminta massa untuk mundur.

"Mundur! Rekan-rekan mahasiswa mundur, ayo mundur!" teriak seorang polisi lewat pengeras suara.

Mahasiswa dari sejumlah elemen mahasiswa se-Jabodetabek berunjuk rasa di depan kompleks Parlemen, Senayan,

Mahasiswa dari sejumlah elemen mahasiswa se-Jabodetabek berunjuk rasa di depan kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/9/2019). Ribuan mahasiswa yang berasal dari sejumlah elemen mahasiswa se-Jabodetabek turun ke jalan berdemonstrasi menolak UU KPK dan pengesahan RUU KUHP. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj. ((ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA) via Kompas.com)

Pingsan kena gas air mata Sejumlah mahasiswa pun jatuh karena terkena gas air mata.

Sebanyak enam orang peserta unjuk rasa tampak digotong pasca polisi menembakkan gas air mata di depan gedung DPR, Selasa (24/9/2019) sore.

Keenamnya adalah mahasiswa pria. Mereka tampak lemas dan digotong temannya menuju ke arah ambulans.

Sementara itu seperti dikutip dari Antara, sebanyak lima mahasiswa terkapar di Stasiun Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (24/9/2019), akibat kehabisan oksigen setelah terkena asap gas air mata saat perjalanan balik dari aksi di depan Kompleks Parlemen Senayan.

Lima mahasiswa tersebut terdiri dari dua laki-laki dan tiga perempuan yang berasal dari pergurungan tinggi berbeda.

Tiga mahasiswa asal STMIK Bani Saleh Bekasi, satu mahasiswa dari STIKES Bani Saleh, dan satu orang mahasiswa dari ISIP Jakarta.

Lima mahasiswa itu mengeluhkan sesak nafas, batuk, lemas dan pusing.

Selanjutnya petugas Stasiun Palmerah membantu memberikan perawatan medis.

Dua orang mahasiswa laki-laki ditandu karena kondisinya cukup lemah.

Mahasiswa menyampaikan orasi di Depan Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2019). (KOMPAS.com/M ZAENUDDIN)

Sementara tiga mahasiswa lainnya dibopong ke pintu masuk stasiun yang dijadikan posko darurat.

Tiga tim medis Stasiun Palmerah memberikan pertolongan pertama kepada mahasiswa yang mengalami sesak nafas, pusing dan lemas.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada laporan lengkap mengenai jumlah mahasiswa yang jadi korban.

Pukul 20.36 WIB, ricuh masih berlanjut Meski sudah dipukul mundur menjauhi depan Gedung DPR, bentrok antara mahasiswa dan polisi masih berlanjut.

Bentrokan salah satunya terjadi di kawasan Simpang Susun Semanggi.

Pantauan Kompas.com dari kawasan Simpang Susun Semanggi pukul 20.10 WIB, barikade polisi yang dibantu aparat TNI mulai dilempari batu oleh massa.

Padahal sebelumnya, polisi yang berada di mobil komando mengimbau massa untuk membubarkan diri.

"Silakan adik-adik untuk membubarkan diri," kata salah satu polisi yang berada di mobil komando.

Setelah itu, gas air mata kembali ditembakkan ke arah massa yang berkumpul di depan Simpang Susun Semanggi.

Polisi menembakkan gas air mata ke arah massa yang berkerumun di depan Plaza Semanggi. [*]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: