logo
×

Selasa, 17 September 2019

Unjuk Rasa Karhutla di Palembang Ricuh, 3 Mahasiswa Terluka

Unjuk Rasa Karhutla di Palembang Ricuh, 3 Mahasiswa Terluka

DEMOKRASI.CO.ID - Sekitar 300 mahasiswa yang menamakan dirinya Gerakan Sumsel Melawan Asap (Gasma) melakukan unjuk rasa terkait karhutla di depan Kantor Gubernur Sumatera Selatan Jalan Kapten A Rivai Palembang, Selasa (17/9).

Unjuk rasa yang dilakukan oleh gabungan mahasiswa dari beberapa kampus tersebut diwarnai kericuhan antara massa unjuk rasa dengan aparat kepolisian.

Sebanyak tiga mahasiswa mengalami luka-luka dalam kericuhan yang berlangsung sekitar 20 menit tersebut. Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, sebelum kericuhan Wakapolda Sumatera Selatan Brigadir Jenderal Rudi Setiawan berupaya menenangkan massa yang memaksa bertemu dengan Gubernur Sumsel Herman Deru.

Wakapolda mencoba melewati barisan mahasiswa untuk bisa mendatangi mobil komando yang dipakai para mahasiswa untuk berorasi. Namun alih-alih memberi jalan, para mahasiswa yang pada saat itu sedang duduk serentak berdiri menghadang Rudi.

Anggota polisi yang mengawal Rudi segera menjauhkan jenderal bintang satu tersebut dari barisan mahasiswa tang menghadang. Namun konsentrasi massa yang berpusat di sekeliling mantan Kapolrestabes Surabaya tersebut mengundang massa lainnya terprovokasi sehingga baku hantam tidak terelakan.

Polisi yang berbekal tameng dan tongkat memukul mundur barisan mahasiswa yang merangsek maju. Sebagian mahasiwa dan polisi berupaya melerai massa dan aparat yang saling serang namun bentrok terus terjadi. Beberapa orang dari bagian belakang barisan mahasiswa melempar botol minuman, dahan pohon, serta kerucut lalu lintas ke arah aparat.

Tiga orang mahasiswa mengalami luka dalam bentrok tersebut. Mereka yakni Indra Lesmana mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya dan Ikhsan mahasiswa Teknik Mesin Unsri. Indra mengalami pendarahan di bagian kepala sedangkan Ikhsan mengalami luka gores dan bengkak di bagian dahi.

Sementara satu mahasiswa lain yakni Abdel terluka saat berupaya menyelamatkan Ikhsan sama-sama luka gores. Ikhsan sempat diamankan di dalam Kantor Gubernur Sumsel oleh aparat namun segera dilepaskan setelah ada tuntutan dari para mahasiswa.

Koordinator Gasma Ni'matul Hakiki Vebri Awan menyatakan pihaknya menuntut bertemu gubernur Sumsel dalam menyampaikan aspirasinya tersebut dan mengancam untuk tidak membubarkan diri sebelum bertemu gubernur.

"Bencana asap sudah merajalela, di mana pemerintah? Ribuan penduduk terjangkit ISPA bahkan sudah ada nyawa melayang. Kita tidak akan diam saja," ujar dia.

Para mahasiswa sempat ditemui oleh Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya namun mereka menolak menyampaikan aspirasi bila tidak langsung ditemui gubernur.

"Pak Gubernur sedang mendampingi Ibu Negara. Kalau adik-adik sekalian ingin bertemu bisa saya jadwalkan besok atau lusa," ujar Mawardi.

Namun tawaran tersebut ditolak mentah-mentah oleh para mahasiswa. Wakil Gubernur Sumsel yang terlihat kesal tidak sanggup berlama-lama menghadapi para mahasiswa dan kembali ke ruang kantornya.

Hingga pukul 17.00 WIB, ratusan mahasiswa belum beranjak dari Kantor Gubernur Sumsel dan masih menunggu kedatangan Herman Deru. [cnn]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: