logo
×

Minggu, 20 Oktober 2019

Kekuasaan Jokowi-Ma`ruf Disebut akan Tumbang Jelang Tahun Baru

Kekuasaan Jokowi-Ma`ruf Disebut akan Tumbang Jelang Tahun Baru

DEMOKRASI.CO.ID - Meski sinyal Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan merapat dalam pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Aktivis senior Sri Bintang Pamungkas menyatakan tetap tidak akan mendukung dan tetap melakukan kritik.

Bukan tanpa alasan, menurut aktivis yang pernah dipenjara itu Jokowi dan Prabowo sama-sama didukung pebisnis dan negara Republik Rakyat China. Bintang mengibaratkan keduanya sebagai ayam.

Di beberapa tempat, orang tanya pada saya, Prabowo itu seperti apa, Jokowi seperti apa. Saya bilang terus terang ini, yang satu ayam sayur, yang satu ayam potong. Ya, jadi memang republik ini akan mengalami kerusakan yang hebat kalau rezim ini terus," kata Bintang Seperti dikutip dari Rmol, Sabtu (19/10)

Alasan lain dirinya tidak mendukung keduanya karena sama-sama mendukung amendemen UUD 1945 yang sudah dilakukan selama ini. Seharusnya, menurut dia, UUD 1945 yang belum diamendemen yang diterapkan Indonesia sebagai warisan kemerdekaan. Pasalnya, amendemen UUD 1945 hanya menguntungkan segelintir elite. Amandemen itu, membatasi rakyat untuk bisa mengusung presiden pilihannya sendiri.

"Nonpartai tidak boleh memilih. Padahal syarat-syarat membuat partai itu triliunan, hanya orang kaya macam, ya Jokowi di belakangnya kan ada, Prabowo juga ada," tuturnya.

Ia masih memiliki keyakinan, bahwa Jokowi bisa jatuh ditengah jalan seperti rezim Soeharto yang bisa ditumbangkan karena kehendak rakyat

Kalau Soeharto dilantik bulan Maret, bulan Mei jatuh. Jadi kalau Jokowi dilantik besok, saya kira Desember jatuh. Ini saya ingin sampaikan kepada Polda kalau saya diperiksa lagi," ia menambahkan.
Baca juga : Jokowi Umumkan Menteri Kabinet Baru Senin Pagi

"Kalau Soeharto dilantik bulan Maret, bulan Mei jatuh. Jadi kalau Jokowi dilantik besok, saya kira Desember jatuh,” pungkasnya. [laj]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: