logo
×

Rabu, 25 Desember 2019

Bungkam Soal Jiwasraya, Hensat: PSI Jangan Cuma Jadi Partai Level Provinsi

Bungkam Soal Jiwasraya, Hensat: PSI Jangan Cuma Jadi Partai Level Provinsi

DEMOKRASI.CO.ID - Tanda pagar (Tagar) #PSImingkemSoalJiwasraya masih menjadi trending topic di Twitter Indonesia di hari perayaan Natal tahun ini, Rabu (25/12).

Warganet ramai memperbincangkan sikap pasif Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang bungkam terhadap kasus gagal bayar polis nasabah PT Asuransi Jiwasraya yang diuga mengakibatkan negara merugi Rp 13,7 triliun.

Padahal sebelumnya partai asuhan Grace Natalie ini gemar menyampaikan kritikan. Terlebih lagi kritikan yang menyangkut Pemprov DKI dan juga Gubernur Anies Baswedan.

PSI tak pernah ketinggalan untuk menyerang dan nyinyir terhadapa mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu. Namun dalam kasus ini, PSI diam seribu bahasa.

Bahkan Netizen atas nama akun @tatiherra mengatakan, "Namanya juga 'partai seputar ibukota' lah, tidak ada hubungan sama Bang Anies mah mingkem mereka. #PSImingkemSoalJiwasraya," tulisnya.

Terkait hal ini, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio tertawa lepas saat diminta komentarnya tentang sikap Netizen kepada PSI.

"Netizen sadis ah ngecap PSI, tapi memang sebaiknya PSI mengubah strateginya untuk melihat masalah nasional dan kritis. Jadi tidak hanya numpang tenar dari Jokowi dan Anies," ujarnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL pada Rabu (25/12).

"Nanti bila strateginya berubah mudah-mudahan kita bisa melihat PSI baru yang levelnya nasional, bukan cuma partai level Provinsi," sambung pria yang akrab disapa Hensat ini.

Founder Lembaga Survey Kedai Kopi ini juga menyebutkan bahwa mungkin Anies adalah vitamin penambah energi untuk para kader PSI .

"Jadi segala hal tentang Anies bisa bikin mereka ngegas, sementara Jokowi bagaikan AC yang membuat PSI nyaman, sejuk sejuk menghanyutkan. Kalau kritik Jokowi takut hanyut menghilang," pungkasnya.(rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: