logo
×

Kamis, 26 Desember 2019

Gerhana Matahari Cincin, Catat Waktu dan Tempat Terjadinya

Gerhana Matahari Cincin, Catat Waktu dan Tempat Terjadinya

DEMOKRASI.CO.ID - Gerhana matahari cincin akan melintasi wilayah Indonesia pada hari Kamis (26/12), kata Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Gerhana itu terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta berada pada titik terjauh dari bumi.

Ini menyebabkan piringan bulan akan terlihat lebih kecil dari matahari dan tidak akan menutupi piringan matahari sepenuhnya.

Menurut informasi di laman LAPAN, gerhana diprediksi akan mulai pada pukul 12:15 WIB, memasuki fase puncak pada pukul 12:17 WIB, dan berakhir pada pukul 12:19 WIB.

Kabupaten Siak, Riau dan Kota Singkawang, Kalimantan Barat disebut merupakan lokasi paling ideal untuk menyaksikan fenomena alam tersebut. Sementara di wilayah Indonesia lainnya, yang tampak hanya gerhana matahari sebagian.

"Misalnya di daerah Sumatera Selatan mencapai 80% sedangkan di Pulau Jawa mencapai 70-80%. Sementara itu wilayah lain di Indonesia dapat melihat gerhana sebagian dengan porsi tertutupnya Matahari hingga paling sedikit 20% di wilayah selatan Papua.

"Semakin mendekati jalur pusat gerhana, porsi tertutupnya matahari semakin besar," tulis lembaga itu.

Gerhana Matahari Cincin terjadi setiap 1-2 tahun sekali. Namun yang bisa dilihat dari Indonesia dalam enam tahun ke depan hanya gerhana pada 26 Desember 2019, menurut LAPAN.

Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin mengimbau masyarakat agar jangan melihat ke arah matahari dengan mata telanjang saat mengamati gerhana. Intensitas cahaya matahari yang sangat kuat dapat merusak mata dan menyebabkan kebutaan — meski tidak ada perbedaan antara cahaya saat gerhana dan hari-hari biasa.

"Jadi prinsipnya kalau kita hanya sekilas melihat gerhana matahari itu tidak masalah seperti halnya sehari-hari kita melihat matahari. Hanya saja [biasanya] orang melihat gerhana matahari itu ingin detail melihatnya maka cenderung kemudian dipaksakan. Kalau dipaksakan itu sesungguhnya itu yang berbahaya," ujar Thomas kepada wartawan, Rabu (25/12).

Thomas menyarankan agar mengamati gerhana matahari menggunakan peralatan antara lain kamera lubang jarum, kacamata matahari, binokular, atau teleskop dan kamera DSLR dengan lensa khusus.[vv]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: