DEMOKRASI.CO.ID - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyebut pembangunan tol Jakarta-Cikampek Layang sia-sia. Pasalnya, kemacetan panjang masih terjadi, puncaknya Sabtu (21/12/2019).
Padahal menurut Ketua YLKI Tulus Abadi, tujuan utama tol layang Japek dibangun untuk mengatasi kemacetan, khususnya saat musim liburan. Namun, karena kemacetan masih juga terjadi, Tulus menilai kehadiran tol layang sia-sia.
"Dengan kejadian seperti ini, fungsi utama tol layang Cikampek untuk mengatasi kemacetan saat libur panjang, menjadi muspro alias sia sia," ungkap Tulus lewat keterangan tertulis, Senin (23/12/2019) seperti melansir detik.com.
Tulus mendesak agar pemerintah melakukan evaluasi habis-habisan mengenai manajemen lalu lintas di tol Japek. Terlebih lagi saat libur Idul Fitri, saat banyak orang mau mudik.
"YLKI mendesak agar pemerintah (Kemenhub dan kepolisian) mengevaluasi total management traffic saat long week end, seperti libur Nataru dan nanti libur Idul Fitri," ungkap Tulus.
Sebelumnya diberitakan, tiga hari menjelang perayaan Natal 2019, arus kendaraan yang meninggalkan Jakarta menuju Cirebon terus meningkat pada Minggu (23/12/2019) pagi ini.
Berdasarkan pantauan detikcom, antrean dan kepadatan kendaraan terlihat terus mengular di pintu keluar Gerbang Tol Cikampek Utama (cikatama).
Salah seorang pengendara Salman mengatakan, ia berangkat dari rumahnya di Bogor selepas Salat Subuh dengan tujuan Yogyakarta.
"Saya berangkat subuh tadinya biar enggak terlalu macet. Cuma pas di tol layang saja agak padat," ucap Salman saat mengantre di GT Cikatama bersama anak dan istrinya.[ljc]