DEMOKRASI.CO.ID - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Zita Anjani menganggap langkah kader PSI mengembalikan uang reses sisa bukan hal yang wah.
Bahkan kata dia, pengembalian merupakan hal yang biasa-biasa saja.
"Saya melihatkan wajar saja anak muda, semangat dan punya idealisme,” ujarnya Zita seperti melansir rmol.id.
Namun demikian, Zita mengingatkan publik bahwa pengembalian uang bukan merupakan substansi dari reses. Pihak yang mengembalikan pun belum tentu lebih baik.
Sebab poin utama dari reses adalah menyerap aspirasi publik. Sehingga dana yang dikucurkan harus digunakan semaksimalnya untuk menyerap aspirasi rakyat.
Dirinya kemudian membandingkan dana reses tersebut dengan partai yang dinaunginya, yakni Partai Amanat Nasional (PAN).
"Kami lebih fokus optimalkan dana yang kami dapatkan. Kalau bisa, PAN itu memberikan manfaat sebesar-besarnya," jelas Zita.
Politisi PAN ini menegaskan, bukan berarti dengan mengoptimalkan pemanfaatan uang reses merupakan sesuatu yang buruk. Di Fraksi PAN, lanjutnya, bahkan ada yang resesnya melebihi target.
"Ada yang sampai 20 titik bahkan sampai 5.000 orang. Alhamdulilah reses itu sangat dinanti-nanti konstituen kami," tutupnya.
Fraksi PSI sebelumnya mengaku mendapat fasilitas dana reses sebesar Rp 2,44 miliar. Dari dana tersebut, mereka hanya menggunakan anggaran sebesar Rp 1,68 miliar, sedang sisa Rp 752 juta dikembalikan ke APBD.
“Siapa yang mau anggota dewan transparan seperti ini?” pamer Sekjen PSI Raja Juli Antoni dalam kicauannya, Sabtu (21/12). [ljc]