logo
×

Selasa, 31 Desember 2019

PEPS Nilai Anies Lebih Baik Dalam Tingkatkan Ekonomi DKI Dibanding Jokowi

PEPS Nilai Anies Lebih Baik Dalam Tingkatkan Ekonomi DKI Dibanding Jokowi

DEMOKRASI.CO.ID - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinilai lebih baik dalam mengentaskan kemiskinan dan memajukan serta menumbuhkan perekonomian di wilayahnya, dibandingkan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.

Pernyataan tersebut dilontarkan Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan dalam forum diskusi "Leadership Outlook 2020: Potret Kinerja Pemimpin Potensial" yang diselenggarakan KAHMI Institute di Hotel Hilton Double Tree, Pegangsaan, Jakarta Pusat, Selasa (31/12).

Pernyataan PEPS itu didasari oleh adanya pertumbuhan ekonomi dan penurunan angka kemiskinan di era Anies pada 2017-2019 dibandingkan Jokowi. Termasuk juga di era Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Kami lihat, masa pemerintahan Joko Widodo sebagai Gubernur DKI 2012-2014, secara pertumbuhan ekonomi turun. Dari 2012 sebesar 6,53 persen menjadi 6,07 persen pada 2013, dan 2014 5,91 persen. Jadi turun terus dan di zaman Ahok juga itu menurun terus sampai 5,87 persen pada 2016,” ungkap Anthony di lokasi.

Anthony juga melihat angka kemiskinan di era Gubernur Jokowi naik. Yaitu 3,69 persen pada 2012, lalu pada 2014 naik menjadi 4,09 persen.

“Apa artinya? Artinya kesenjangan sosial di DKI meningkat tajam,” ucapnya.

Lebih lanjut, menurut Anthony, angka kemiskinan ketika DKI dipegang Anies mulai terjadi penurunan. Pada Maret 2018, angka kemiskinan turun menjadi 3,57 persen. Sedangkan pada September 2018 menurun lagi menjadi 3,55 persen.

"Soal pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan, Anies Baswedan berbanding terbalik dengan Pak Jokowi. Yang paling terkini bahwa kebijakan Anies adalah berpihak kepada rakyat yaitu menaikkan gaji pegawai tidak tetap Pemprov yaitu Guru TK, Guru SLB, Guru SD," imbuh dia.

Bukan hanya itu, lanjut Anthony, Anies juga menaikkan gaji guru PAUD dengan menganggarkan dana Rp 22 miliar. Kemudian Anies juga menjanjikan pemberian tambahan Rp 500 ribu per bulan kepada guru PAUD. Anthony melihat Anies berani mengambil kebijakan tidak populis.

Artinya apa? Berani mengambil risiko dengan ucapan selamat Natal, datang ke gereja, dan sebagainya belum lama ini. Kami lihat bahwa dia berani berisiko, tetapi beliau berprinsip keadilan, kesetaraan. Terlepas dari hal kontroversi itu, apa yang dilakukan oleh beliau adalah menunjukkan kepribadian sebagai pemimpin,” tandasnya. (Rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: