logo
×

Rabu, 01 Januari 2020

Nyoman Bantah 'Tatam Anak Bu Mega' Terlibat Suap Impor Bawang, KPK Siapkan Saksi

Nyoman Bantah 'Tatam Anak Bu Mega' Terlibat Suap Impor Bawang, KPK Siapkan Saksi

DEMOKRASI.CO.ID - Terdakwa kasus suap I Nyoman Dhamantra membantah adanya keterlibatan sosok 'Tatam Anak Bu Mega' dalam perkara yang menjeratnya. KPK mengaku akan menghadirkan saksi-saksi.

"Saya pikir itu tadi terdakwa membantahnya. Tapi begini, fakta-faktanya nanti kita lihat di persidangan. Kita akan hadirkan saksi apakah ada saksi yang mengarah ke sana," kata Plt Jubir KPK Ali Fikri di kantornya, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (31/12/2019).

Ali menilai bantahan dari Dhamantra tersebut sebagai hal wajar. Namun, KPK tetap akan berusaha menghadirkan saksi untuk menggali fakta-fakta terkait kasus tersebut.

"Tadi yang bersangkutan udah membantah ini tidak terkait partai tidak terkait anak dan seterusnya. Kita coba ikuti apa yang disampaikan tapi nanti saksi yang dihadirkan penuntut umum akan jadi fakta," sebutnya.

Ali mengatakan KPK belum berencana menghadirkan Tatam di persidangan. Namun, menurutnya, jika majelis hakim membutuhkan keterangannya, Tatam akan dihadirkan dalam sidang Nyoman Dhamantra.

"Itu kan nanti tergantung bergulirnya persidangan, kebutuhan persidangan seperti apa kalau memang diperlukan dan hakim memerintahkan untuk itu, ya kami pertimbangkan. Tapi saat ini belum ada arah ke sana," tuturnya.

Nama Tatam muncul pada persidangan kasus tersebut pada Kamis, 28 November, lalu. Saat itu Nyoman Dhamantra duduk sebagai saksi untuk terdakwa Chandry Suanda alias Afung. Saat itu jaksa KPK menanyakan tentang nama seseorang, yaitu Tatam, yang dijawab Nyoman sebagai putra dari Bu Mega.

Belakangan diketahui, Tatam yang dimaksud adalah Rizki Pratama, yang merupakan putra sulung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Lantas, apa kaitan nama itu dengan kasus yang membelit Nyoman saat ini?

"Nggak ada (kaitan) sama sekali dan itu apa saya juga nggak paham kenapa ada dugaan seperti itu (jatah kuota impor Tatam digunakan Nyoman) karena menurut saya ya tanyakan sama jaksanya saja," kata Nyoman.

"Saya mengenal beliau ya karena kebetulan beliau putra dari ketua umum saya saja. Saya juga nggak paham kenapa jaksa menanyakan soal nama beliau," imbuhnya.

Nyoman merupakan mantan anggota DPR dari Fraksi PDIP yang dijerat KPK lantaran diduga menerima suap terkait pemberian kuota impor bawang putih untuk pengusaha bernama Chandry Suanda alias Afung. Nyoman didakwa menerima Rp 3,5 miliar dari Afung untuk membantunya mendapatkan kuota impor itu di Kementerian Perdagangan (Kemendag).(*)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: