logo
×

Rabu, 12 Februari 2020

Anies Baswedan Bicara 4 Hal tentang Indonesia Masa Depan Dengan Cerdas, Lugas dan Santun

Anies Baswedan Bicara 4 Hal tentang Indonesia Masa Depan Dengan Cerdas, Lugas dan Santun

DEMOKRASI.CO.ID - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berbicara tentang Indonesia masa depan.

Terdapat empat hal pokok yang disampaikan oleh Anies.

Mulai dari soal kualitas manusia Indonesia hingga soal perencanaan pembangunan di kota.

Hal itu disampaikan Anies saat menjadi narasumber dalam program Indonesia Lawyer Club dengan tema Tantangan Masa Depan Indonesia pada Selasa (11/2/2020) malam.

Di awal paparannya, Anies mengatakan hal pertama yang menjadi kunci Indonesia kedepan adalah soal kualitas manusia.

Menurut Anies, semua negara maju memberikan perhatian yang cukup kepada pengembangan kualitas manusia.

"Indonesia kedepan perlu memberikan perhatian amat serius pada peningkatan kualitas manuasia."

"Itu bukan hanya soal sekolah, bukan soal guru tapi keseriusan rumah tangga di lingkungan pada masalah pendidikan," kata Anies sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube ILC.

Menurut Anies, pengembangan kualitas harus menjadi perhatian serius dan kepala daerah memiliki tanggung jawab dalam pengembangan kualitas manusia.

"Keterdidikan menjadi kunci dan ini menjadi perhatian amat serius dan kepala daerah punya tanggung jawab karena di sana kewenangannya," ujar Anies.

Hal kedua yang menjadi sorotan Anies adalah soal perencanaan pembangunan dengan setting urban.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan masa depan Indonesia terjadinya proses urbanisasi.

Hal ini membuat jumlah penduduk yang berada di perkotaan akan lebih besar dibanding penduduk yang tinggal di desa.

Ia memberi contoh dengan data.

Menurut data Anies, Indonesia pada tahun 1960-an, jumlah penduduk di kota sebanyak 15 persen.

Tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia di kota naik menjadi 50 persen.

Diprediksi, tahun 2050, jumlah penduduk Indonesia yang di kota meningkat menjadi 60 persen.

"Karena itu rencana pembangunan untuk manusia harus memikirkan setting urban," kata Anies.

Anies menganggap, perencanaan pembangunan saat ini belum disetting urban sehingga ketika terjadi urbanisasi, kota menghadapi tantangan dan permasalahan terkait perkotaan seperti fasilitas air, energi dan lingkungan.

Anies kemudian masuk pada hal ketiga yakni soal manusia di kota.

Menurut Anies, pergerakan manusia akan terjadi terus menerus.

Kedepan, lanjut Anies, pergerakan manusia tak bisa mengandalkan kendaraan pribadi.

Ia memberi contoh tentang pengelolaan transportasi publik di Jakarta.

Menurut Anies, jumlah pengguna kendaraan umum meningkat dalam tiga tahun terakhir.

"Kami di Jakarta mendorong itu. Sebagai ilustrasi di tahun 2017 per hari di Jakarta dari 10 juta penduduk ada 338 ribu orang yang setiap hari gunakan kendaraan umum."

"Lalu kita bangun transportasi yang terintegrasi. Dan alhamdulilah minggu lalu, per hari dari 338 ribu, minggu lalu menjadi 1 juta orang per hari di Jakarta orang naik kendaraan umum."

"Naiknya tiga kali lipat. Ini menjadi penanda warga sudah mulai gunakan transportasi umum mencirikan masyarakat urban modern dimana mobilitas menggunakan fasilitas umum," beber Anies.

Terakhir, Anies menyoroti soal karakter manusia Indonesia.

Anies mengatakan karakter manusia Indonesia kedepan memerlukan kombinasi antara karakter moral dan karakter kinerja.

Karakter moral itu seperti jujur, iman, takwa dan berintegritas.

Sementara karakter kerja meliputi kerja keras, kerja tuntas, tangguh dan ulet.

"Karena kita tidak mau jujur tapi malas. Di sisi lain nggak mau kerja keras tapi culas. Yang dibutuhkan adalah kombinasi," ujar dia.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: