logo
×

Sabtu, 22 Februari 2020

Geram! Bupati Sleman Sebut SMPN 1 Turi Ceroboh, 7 Anak Pramuka Meninggal

Geram! Bupati Sleman Sebut SMPN 1 Turi Ceroboh, 7 Anak Pramuka Meninggal

DEMOKRASI.CO.ID - Tragedi susur sungai Sempor yang menyebabkan 7 anak pramuka dari SMPN 1 Turi meninggal dunia membuat Bupati Sleman, Sri Purnomo geram.

Ia menyebut musibah itu terjadi akibat kecorobohan SMPN 1 Turi Sleman.

Menurutnya kegiatan susur sungai merupakan preseden buruk. Terlebih kegiatan ini tak diimbangi dengan pertimbangan cuaca selama musim penghujan.

Dia menyebut agenda kepramukaan kali ini sangatlah berbahaya. Penyelenggara, lanjutnya, tak memikirkan dampak jangka panjang. Termasuk adanya pertimbangan cuaca selama kegiatan berlangsung.

“Peringatan kepada sekolah, karena ini kecerobohan yang fatal. Mengawali kegiatan dalam kondisi tak bersahabat. Pelajaran sangat mahal dan ini menjadi duka untuk kita semua,” tegasnya ditemui di posko evakuasi gabungan Donokerto Turi, Jumat (21/2).

Meski begitu, Sri Purnomo belum ingin membahas sanksi kepada pihak sekolah. Dia hanya ingin fokus pada pencarian korban yang belum ditemukan.

Ia meminta seluruh tim bergerak total. Termasuk informasi dari keluarga tentang kondisi anak-anaknya. Dalam catatan sebelumnya, beberapa siswa langsung pulang tanpa melapor ke sekolah.

“Sekarang fokusnya mencari yang belum ketemu dulu. Ada lima anak yang sampai sekarang belum ketemu. Cek dulu ada di rumah atau tidak,” ujarnya, seperti dilansir Radar Jogja.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat total korban tragedi susur sungai sebanyak 249 siswa.

Sebanyak 216 siswa selamat, 23 siswa luka-luka, 7 siswa meninggal dan 3 siswa belum ditemukan. Semua korban merupakan pelajar SMPN 1 Turi Sleman.

BPBD DIY bersama tim SAR Gabungan melanjutkan operasi pencarian korban yang belum ditemukan pagi ini, Sabtu (22/02/2020).

“Dimulai pkl 07.00 WIB. Dengan fokus penyisiran sungai dari TKP – Hotel Gajah, dengan jarak 25,19 KM dibagi dalam 4 seksi lokasi pencarian,” kata BPBD DIY di akun Twitter resminya, Sabtu (22/2).

Sebanyak 230 anggota tim SAR gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, PMI, Basarnas, serta relawan, dikerahkan untuk mencari anak pramuka dari SMPN 1 Turi Sleman yang terseret arus sungai.

“Personil Basarnas Total keseluruhan ada 230 orang semuanya tim SAR gabungan,” kata Wahyu Efendi dalam keterangannya seperti diunggah twitter @PoldaJogja.[psid]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: