logo
×

Sabtu, 15 Februari 2020

Pernyataan Kepala BPIP Disoal, Aslinya Emang Ada yang Tunggangi Agama Demi Mencari Kekuasaan Kok

Pernyataan Kepala BPIP Disoal, Aslinya Emang Ada yang Tunggangi Agama Demi Mencari Kekuasaan Kok

DEMOKRASI.CO.ID - Pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi dan Pancasila (BPIP), Prof Yudian Wahyudi tak henti-hentinya mendapat kecaman dari berbagai pihak.

Bahkan, tidak sedikit pihak yang meminta Presiden Jokowi memecat Yudian. Malah, Yudian juga rencananya dipolisikan atas tuduhan penisataan agama.

Akan tetapi, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F. Silaen memiliki pandangan berbeda.

Menurutnya, sejak Indonesia merdeka, Pancasila dan agama selalu dan terus dibenturkan.

Ironisnya, selalu saja ada oknum yang berlindung dari jubah agamais tapi memunguti berbagai kepentingan.

Karena itu, Silaen tak heran jika pernyataan Yudian kemudian menjadi kontroversial.

Penyebabnya, karena oknum-oknum itu berhasil menggiring opini negatif publik karena takut identitasnya terungkap.

Silaen menyebut, jika ditelisik lebih dalam, pernyataan Yudian sejatinya sudah cukup tepat.

Hanya saja, kemudian muncul kelompok tertentu yang mereduksi opini tersebut berdasarkan kepentingan masing-masing sehingga menimbulkan kegaduhan.

“Pernyataan kepala BPIP itu sudah tepat dari kacamata keilmuan,” ujar Silaen, Jumat (14/2/2020).

Silaen pun sama sekali tak meragukan integritas dan kapabilitas Yudian sebagai seorang akademisi.

“Beliau sebagai akademisi dan saya pribadi tidak ragukan pemikiran beliau sebagai dosen yang juga skaligus rektor,” sambungnya.

Sebaliknya, banyaknya kritik dan kecaman yang ditujukan kepada Yudian adalah karena memang ada pihak tertentu yang marasa terusik dengan pernyataan dimaksud.

Bahkan, ia meyakini bahwa ada agenda tersembunyi di balik suara-suara sumbang itu.

“Bila tidak ada agenda yang tersembunyi, maka tidak akan begitu heboh apalagi dikecam sana-sini,” ujarnya.

“Bangsa ini gagal maju karena salah satu persoalan ini yang tak kunjung usai di tataran elite-elite negeri ini,” lanjut Silaen.

Persoalan mengenai perdebatan ideologi dan agama sendiri adalah sesuatu yang digemari oleh bangsa Indonesia.

Menurut Silaen, resonansi yang ditimbulkan memiliki dampak negatif pada persatuan bangsa.

Silaen menganggap, pandangan visioner Rektor UIN Sunan Kalijaga itu bisa terjadi ketika agama sudah berubah jadi candu yang membahayakan penganutnya.

Itulah yang menurutnya dapat menjadi bom waktu di masa yang akan datang.

Beragam persoalan ini, jelasnya, merupakan bentuk kerakusan politik segelintir oknum yang berusaha memanfaatkan rasa nasionalisme, keragaman, dan kebangsaan rakyat Indonesia.

“Agama ditunggangi untuk meraih kekuasaan bagi kepentingan kelompoknya,” pungkasnya.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: