logo
×

Minggu, 09 Februari 2020

Sri Mulyani Saja Sudah Tidak Percaya Jokowi, Apalagi Rakyat?

Sri Mulyani Saja Sudah Tidak Percaya Jokowi, Apalagi Rakyat?

Oleh: Muslim Arbi Direktur Gerakan Perubahan (GarpU)

Janji Jokowi pada pilpres 2019 lalu bikin Sri Mulyani, Menkeu sakit perut. Judul berita beberapa hari lalu.

Sejumlah Aktifis anggota WAG Peduli Negara; Bang Hatta Taliwang (Sorkarno Hatta Institute), Dr Syahganda Nainggolan (Sabang Merauke Cycle), Adhi Massardi (Mantan Jubir Presiden Abdurahman Wahid), Bang Ramli Kamidin (Iluni UI) datangi Ombudsaman. Pada gambar di medsos. Terlihat di teriama oleh Komisioner Ombudsman, Dr La Ode Ida dan Ahmad Alamsyah Saragih.

Para aktifis senior itu meminta Ombudsman panggil Mentri Keuangan Sri Mulyani agar di dengar keterangan nya soal pernyataan mantan Direktur World Bank itu yang bilang "Janji Pilpres 2019 Jokowi bikin sakit perut".

Memang tersiar berita Jokowi pada kampanye Pilpres 2019 lalu menjanjikan Rp 500.000 kepada Tenaga Pra Kerja (penganggur) terhadap 2 juta tenaga kerja. Jika di hitung, maka pemerintah harus alokasi dana Rp 10 Triliun atas janji.kampanye itu. Konon Sri Mulyani bertanya kepada Jokowi saat itu. Uang nya dari mana? Jokowi jawab: " Janjikan dan kampanyekan dulu". Konon mendengar itu Sri Mulyani sebagai menkeu pun sakit perut di buat nya.

Sekarang soal janji pilpres Jokowi itu telah di ucapkan. Rakyat pasti menagih. Lalu uang nya dari mana? Di tengah Mega Skandal Korupsi, Jiwasraya, ASABRI dll. Dimana uang Negara (Rakyat) di korup dan bahkan di duga digunakan untuk biayai pilpres dan di tengah lilitan keuangan negara yang cekak karena hutang numpuk dan ancaman gagal bayar. Lalu apakah janji Pilpres Jokowi itu bisa di penuhi?

Sejumlah kalangan menyangsikan kemampuan Jokowi penuhi janji pilpres itu. Wong janji pilpres pada 2014 saja banyak yang tidak di penuhi dan merasa biasa saja seperti tidak terjadi apa2. Apalagi janji2 pilpres 2019?

Mendengar Janji Jokowi saja Sri Mulyani sakit perut. Apalagi Rakyat yang sudah kelempungan di tengah kondisi ekonomi dan sosial yang tidak kunjung pulih setelah 100 hari Kerja Kabinet Baru periode kedua Jokowi. Rakyat pasti makin frustrasi. Dan ini pasti menimbulkan Social Distrut. Rakyat makin tidak percaya Rezim Jokowi.(*)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: