logo
×

Senin, 24 Februari 2020

Sudah Aksioma, Apa Motif Indo Barometer Benturkan Soekarno dengan Jokowi?

Sudah Aksioma, Apa Motif Indo Barometer Benturkan Soekarno dengan Jokowi?

DEMOKRASI.CO.ID - Kehebatan Bapak Bangsa sekaligus Proklamator Indonesia, Soekarno sudah pada tingkat aksioma, yaitu pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian.

Dengan demikian, harus ditanya apa motif Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari melakukan survei terkait tingkat kesukaan terhadap Presiden termasuk Bung Karno sapaan akrab Soekarno.

"Berapa dia dibayar, harus dibuka. Kenapa Bung Karno dibenturkan dengan Jokowi yang belum ada apa-apanya," kata Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan saat dihubungi redaksi, Senin (24/2).

Menurut Syahganda, sangat tidak pantas tingkat kepuasan terhadap Bung Karno disurvei, apalagi dibandingkan dengan presiden yang lain.

"Bung Karno sudah legenda, pahlawan. Dia sudah ada di relung hati paling dalam rakyat Indonesia, sangat dicintai dan dikagumi. Jadi, tidak mungkin dikalahkan," tuturnya.

Survei Indo Barometer ini juga dinilai telah menghina perjuangan Ketua Umum PDIP sekaligus putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri yang selama ini menjaga, merawat, dan melanjutkan nilai-nilai yang dibawa Bung Karno.

"Sudah sekian lama lama dijaga, sekarang dihancurkan M. Qodari," ujar Syahganda.

Aktivis pergerakan mahasiswa ITB era 1980-an ini menambahkan, dari sisi mana pun tidak tepat membandingkan Soekarno dengan Jokowi. Soekarno punya karya agung 'Marhaenisme', Jokowi punya apa?

Masih kata Syahganda, dia sangat merasa heran kenapa Jokowi disebut lebih disukai rakyat ketimbang Soekarno. Dimana saat ini, kepemimpinan Jokowi diyakini akan ikut goyang dengan keberadaan China yang ekonominya terpuruk akibat dampak perang dagang, ditambah dilibas virus corona.

"Sehingga tidak ada bantuan murah lagi, dengan begitu dia akan goyang. Jadi Soekarno dengan Jokowi tidak ada bandingnya," tutup dia.

Lembaga survei Indo Barometer menyatakan Presiden Joko Widodo lebih disukai ketimbang Presiden pertama RI Sukarno. Dari hasil survei survei yang dilakukan pada 9-15 Januari 2020, Jokowi unggul dengan 23,4 persen, lebih tinggi dibanding Sukarno 23,3 persen.

Selengkapnya: Soeharto (23.8 persen), Joko Widodo (23.4 persen), Soekarno (23.3 persen), Susilo Bambang Yudhoyono (14.4 persen), BJ Habibie (8.3 persen), Abdurrahman Wahid (5.5 persen), dan Megawati Soekarnoputri (1.2 persen). (rm)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: