DEMOKRASI.CO.ID - Israel mengonfirmasi kasus pertama virus corona. Seorang perempuan Israel dinyatakan positif virus corona setelah pulang dari Jepang.
Perempuan tersebut merupakan penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Pelabuhan Yokohama.
"Salah satu penumpang yang pulang dari kapal pesiar di Jepang dites positif (virus corona) dalam pemeriksaan oleh laboratorium pusat kementerian kesehatan," kata pernyataan Kementerian Kesehatan Israel dilansir AFP, Sabtu (22/2).
Sebanyak 15 warga Israel menjadi penumpang kapal Diamond Princess. 11 orang di antaranya telah terbang pulang dan sisanya masih berada di kapal Diamond Princess. Namun, satu orang yang pulang positif virus corona, sementara sisanya negatif.
Mereka yang telah kembali akan dikarantina selama 14 hari di Pusat Medis Sheba, dekat Tel Aviv.
"Mereka dalam isolasi penuh," kata Direktur Unit Penyakit Menular Rumah Sakit Pusat Medis Sheba, Dr Gili Regev-Yochay.
Regev-Yochay memastikan perempuan yang terinfeksi virus corona tidak dalam kondisi sakit.
"Dia benar-benar sehat. Dia merasa dia tidak menunjukkan gejala tetapi dia adalah pembawa virus," ungkapnya.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada awal Februari mengatakan, tak menutup kemungkinan wabah virus corona yang berpusat di daratan China akan mencapai Israel.
Dia mendesak otoritas kesehatan untuk fokus mengembangkan vaksin. Pada akhir Januari, Israel melarang semua penerbangan dari dan ke China.
Israel juga mulai menolak masuk warga negara asing yang telah mengunjungi Hong Kong, Makau, Singapura, dan Thailand selama dua minggu terakhir.
Penyebaran virus corona atau COVID-19 terus meluas setiap harinya. Tak hanya Asia, virus ini telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Timur Tengah. Iran telah mengkonfirmasi kasus pertama kematian di Timur Tengah akibat virus corona.
Sejauh ini, virus corona telah menewaskan lebih dari 2.200 orang dan menginfeksi lebih dari 75.500 di China.