logo
×

Senin, 30 Maret 2020

Bikin Kaget dan Ngakak, Lockdown di Daerah Ini Malah Bisa Dimakan

Bikin Kaget dan Ngakak, Lockdown di Daerah Ini Malah Bisa Dimakan

DEMOKRASI.CO.ID - Perdebatan penerapan lokcdown di Indonesia makin kenceng. Beberapa daerah sudah memutuskan memberlakukan lockdown. Mereka mengkarantina wilayahnya dari keluar masuknya penghuni maupun pendatang.

Mereka yang sudah memberlakukan lockdown seperti Kota Tegal, Garut, Aceh, Papua. Bahkan ada beberapa kampung juga sudah ada yang menerapkan kebijakan lockdown ini.

Meski begitu kebijakan lockdown sendiri di tingkat pusat sebagai pemilik otoritas belum memutuskan apakah perlu lockdown atau tidak. Secara hukum pemerintah sudah memiliki undang-undangnya dengan istilah karantina wilayah.

Sambil menunggu keputusan pemerintah pusat, di dunia media sosial sudah ramai istilah lokcdown hingga masuk trending di Twitter. Dari pembicaraan yang serius seperti hukum lockdown, arti lockdown, hingga obrolan yang ringan bikin ketawa.

Lockdown di daerah ini ternyata memiliki arti yang mengejutkan. Lokcdown yang memliki arti pembatasan, penguncian, atau karantina wilayah tidak berlaku untuk daerah ini. Bahkan pelaksaan lokcdown bagi mereka sudah ada sejak nenek moyang mereka lahir.

Jadi, sebelum istilah lokcdown ramai saat pandemi  virus corona COVID-19 ini, mereka sudah mengenalnya. Bahkan mereka bukan sebatas melaksanakannya, tapi malah memakannya, kok begitu?

Inilah beberapa obrolan atau cuitan mereka yang ramai di media sosial, seperti yang diunggah oleh pengguna media sosial Twitter dengan akun @Angela602, pada 23 Maret 2020.


"Ini mana lauknya, Mak? Kok lauk daun doang?" "Kata Pak RT kemarin kita semua disuruh 'laok daon' biar gak kena korona." "Itu lockdown kali,Mak. Bukan laok daon."

Sementara ada obrolan lain yang viral di platform chatting WhatsApp seperti percakapan ibu dan bapak berikut :


"BU!!. Ti kamari mam teh hayo weh lauk!! Mun henteu lauk dadaunan, kadang lauk dibungkus daun."

"Ibu teh nyaah ka Apa, alam apa kaserang corona. Seueur nu nyarios supados teu kaserang corona kedah Lauk Daun!"

"Hmmmmmmmmmm. Lockdown, Bu. LOCKDOWN sanes Lauk Daun.
Oohhh Lockdown. Di mana eta teh meserna?

"Kumaha ibu we ah....Lieur!!! Ieu Apa leuwih-leuwih ti kaserang corona kieu carana mah!!!"

Kalau melihat percakapan mereka, tampaknya mereka berasal dari daerah Jawa Barat yang menggunakan bahasa Sunda. Lokcdown dianggap sama dengan makanan lauk daun.[viva]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: