logo
×

Senin, 09 Maret 2020

Cara Mengerikan Ketika Virus Corona Menyebar di dalam Pesawat!

Cara Mengerikan Ketika Virus Corona Menyebar di dalam Pesawat!

DEMOKRASI.CO.ID - Menyebarnya virus corona di berbagai negara di dunia memang sangat mengerikan, semua aktivitas masyarakat dunia juga bahkan mulai tergangu.

Bahkan semua transfortasi umum pun ikut terganggu, seperti kereta, bus, bahkan pesawat terbang.

Meskipun bandara-bandara telah melakukan pemeriksaan terhadap penumpang untuk mencegah masuknya virus corona, kewaspadaan tetap diperlukan.

Kewaspadaan dapat dilakukan oleh penumpang dengan perlu mengetahui bagaimana penyebaran penyakit ini, terutama di pesawat.

Tapi menurut profesor epidemiologi dan kesehatan masyarakat global di University of Michigan Arnold Monto berikut merupaka cara virus corona menyebar dalam pesawat.

1. Kontak dengan Orang Terinfeksi

World Health Organization (WHO) mendefinisikan “kontak dengan orang yang terinfeksi” sebagai yang duduk dalam dua baris satu sama lain.

Namun orang-orang tidak hanya duduk selama penerbangan, terutama yang berlangsung lebih dari beberapa jam. Mereka juga mengunjungi kamar mandi, meregangkan kaki, dan membuang barang ke tempat sampah.

2. Memilih Tempat Duduk

Penelitian sebelumnya pada 2018 menunjukkan sebagian besar penumpang meninggalkan tempat duduk mereka selama penerbangan jarak menengah.

Sebanyak 38 persen penumpang meninggalkan kursi mereka sekali, 24 persen melakukannya lebih dari sekali, serta 38 persen lainnya tinggal di kursi mereka selama penerbangan.

Para penumpang yang paling tidak mungkin untuk bangun berada di kursi jendela.

Dengan demikian penumpang kursi dekat jendela melakukan kontak yang jauh lebih sedikit daripada orang di kursi lain, yaitu rata-rata 12 kontak.

Sementara itu penumpang di kursi tengah 58 kontak dan di kursi lorong 64 kontak. Memilih tempat duduk dekat jendela dan tetap tinggal mengurangi kemungkinan Anda terkena penyakit menular.

Meski begitu, penumpang lain yang berada dalam rentang dua kursi dan lainnya tetap memiliki kemungkinan terinfeksi walau rendah.

Penumpang yang duduk di dekat lorong akan sering dilewati orang, tapi mereka bergerak cepat.

3. Kemungkinan Penularan

Profesor biologi dan matematika di Penn State University David S. Weiss mengatakan, “Secara agregat, yang kami tunjukkan adalah kemungkinan penularan yang cukup rendah untuk penumpang tertentu.”

Selain itu, pramugari menghabiskan lebih banyak waktu berjalan di lorong dan berinteraksi dengan penumpang.

Dalam penelitian dinyatakan seorang awak yang sakit memiliki kemungkinan menginfeksi 4,6 penumpang. Sehingga penting bagi pramugari untuk tidak terbang ketika mereka sakit. [ps]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: