logo
×

Senin, 09 Maret 2020

Dituding Teror dan Rampas Makanan Warga, TPNPB Salahkan TNI dan Polri

Dituding Teror dan Rampas Makanan Warga, TPNPB Salahkan TNI dan Polri

DEMOKRASI.CO.ID - Pertempuran antara pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dengan aparat gabungan TNI-Polri di Distrik Tembagapura membuat 790 warga mengungsi.

Mereka mengungsi karena mereka merasa sudah tidak aman tinggal di kampung halamannya.

Sebagian warga mengaku diteror dan ditodong senjata oleh kelompok TPNPB. Bahkan makanan mereka dirampas.

“Di kampung kami sudah tidak aman, akibat gangguan kelompok OPM yang meneror kenyamanan. Dimana sebelumnya beberapa barang dan bahan makanan diambil oleh OPM,” kata Septinus Magal, warga Kampung Kimbeli yang tiba di Polsek Tembagapura untuk boarding ke Timika, Minggu (8/3/2020).

Menanggapi hal tersebut, TPNPB dalam keterangannya mengatakan bahwa warga mengungsi karena takut pasukan TNI-Polri, bukan takut kepada TPNPB-OPM.

“Warga masyarakat orang asli Papua yang mengungsi ke Timika, karena takut kehadiran pasukan kriminal Indonesia yaitu TNI/Polri di Tembagapura, Papua,” ucapnya.

TPNPB menuding militer dan polisi Indonesia melakukan penipuan publik secara massif untuk melegitimasi rakyat Papua membenci TPNPB karena dianggap jahat.

Menurutnya, permainan ini sudah biasa dilakukan oleh pasukan militer dan polisi Indonesia.

“Cara-cara yang telah dan sedang dilakukan pleh pasukan Militer dan polisi Indonesia ini adalah cara kuno, dan dari dulu militer dan polisi Indonesia selalu lakukan begitu,” katanya.

Menurutunya, aparat gabungan TNI-Polri sengaja membiarkan warga mengungsi agar bisa melakukan operasi di Timika.

“Setelah pasukan militer dan polisi Indonesia berhasil evakuasi masyarakat ke Timika, mereka mau lakukan operasi dengan menggunakan roket dan serangan helicopter ke kampung-kampung guna lumpuhkan kekuatan pasukan TPNPB,” bebernya.

“Perlu diketahui bahwa masyarakat di Tembagapura itu semuanya keluarga anggota TPNPB-OPM, jadi tidak mungkin TPNPB melakukan terror terhadap masyarakat asli Papua,” katanya.

Komandan Operasi Umum TPNPB, Mayjen Lekagak Telenggen mengatakan bahwa warga terpaksa mengungsi karena takut kepada pasukan TNI-Polri.

“Masyarakat sipil Papua terpaksa dievakuasi karena mereka merasa ketakutan setelah kehadiran pasukan militer dan polisi Indonesia yang berlebihan menempati kampung-kampung mereka,” kata Lekagak.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: