logo
×

Senin, 02 Maret 2020

Ketua KPK Ahli Bikin Nasi Goreng, Jago Berpuisi

Ketua KPK Ahli Bikin Nasi Goreng, Jago Berpuisi

DEMOKRASI.CO.ID - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri memiliki hobi memasak. Ia ahli bikin nasi goreng.

Firli sempat menunjukkan kebolehannya memasak nasi goreng pada acara silaturahim semua unsur KPK di Gedung Merah Putih KPK beberapa waktu lalu.

Firli tak hanya pintar membuat nasi goreng, mantan Kapolda Sumatera Utara itu ternyata jago berpuisi.

Kemampuan Firli di bidang sastra ditunjukkan ditunjukkan dalam acara “Malam Apresiasi Seni bertajuk Puisi Vs Korupsi” yang digelar di Gedung RRI Jakarta, Sabtu malam.

Acara tersebut digelar sebagai upaya melawan korupsi. Mereka yang hadir bukan hanya penyair tetapi juga para pejabat yang bergerak di bidang penegakan hukum.

Selain Firli, pejabat yang hadir dan ikut membacakan puisi di acara ini antar lain Jaksa Agung, ST Burhanuddin, dan Ketua BPK, Agung Firman Sampurna.

Mereka membacakan puisi-puisi yang berisikan antara lain bahaya korupsi dan mencintai negeri.

Sejumlah artis dan seniman ikut tampil di acara ini seperti Ine Febrianti, Septian Dwi Cahyo, Nabila Gomez, beserta penampilan Sosiawan Leak.

Bait-bait puisi yang ditulis Firli cukup mengena. Ia pun membacakan puisi bertema korupsi yang dia ciptakan sendiri.

“Sungguh indahnya kedamaian dan kebhinekaan di negeri ini. Tetapi suasana ini bisa hilang seketika. Ketika nafsu dibakar dengan niat memperkaya diri dan korupsi terus bersemi,” ucap Firli, saat itu.

Dalam sambutannya, Firli mengapresiasi kegiatan tersebut. Dia bilang, acara itu sangat bermanfaat untuk menggaungkan kampanye gerakan melawan korupsi.

“Kegiatan ini bagus. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk mengajak seluruh rakyat Indonesia, anak bangsa, bahwa pemberantasan korupsi bisa dipakai dengan cara mengajak masyarakat melalui seni (puisi),” ucap jenderal polisi bintang 3 itu.

Menurut Firli, seni dan sastra, termasuk puisi, dapat menjadi salah satu sarana membangkitkan kesadaran antikorupsi.

“Tujuannya lebih dari ekspresi seni. Tapi penegasan bahwa segala saluran harus digunakan untuk membangun budaya antikorupsi,” ujarnya.

Firli tidak khawatir apabila aksi baca puisinya dikritik dan dicibir orng.

“Mungkin akan ada yang mencibir. Kenapa Ketua KPK bukannya berburu koruptor, tapi malah berpuisi. Patut dicatat, tugas KPK bukan cuma berburu koruptor. Tapi mengajak masyarakat dengan menggunakan sarana apa pun untuk melawan korupsi mulai dari diri sendiri,” ucapnya.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: