logo
×

Rabu, 04 Maret 2020

Mencontoh Vietnam Sembuhkan Semua Pasien, Pahami Karakter Virus Korona

Mencontoh Vietnam Sembuhkan Semua Pasien, Pahami Karakter Virus Korona

DEMOKRASI.CO.ID - Sejumlah negara berhasil menyembuhkan pasien virus Korona jenis baru meski kasus kematian masih cenderung naik setiap hari. Misalnya saja Vietnam. Total 16 pasien virus Korona berhasil sembuh setelah dirawat di rumah sakit. Begitu juga di Tiongkok, pada Selasa (3/3) dari 80 ribu orang positif virus Korona, pasien yang sembuh mencapai lebih dari 47 ribu orang.

Secara global, data dari South China Morning Post, Selasa (3/3), jumlah pasien meninggal sebanyak 3.127 orang dan pasien sembuh ada 48 ribu orang. Dan sejumlah kasus bahkan bisa sembuh dengan sendirinya.

Baca juga: Vietnam Umumkan Semua Pasien Virus Korona di Negaranya Berhasil Sembuh

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto menegaskan karakter virus bisa dicegah dengan daya tahan tubuh yang kuat. Dunia baru mengenal virus itu sejak Desember 2019 dan belum ada obatnya.

Namun, kesembuhan bisa didapat karena karakter virus merupakan self limiting disease, atau penyakit yang sembuh dengan sendirinya berdasar kondisi tubuh. Pada indikasi self limiting disease, medis hanya mengelola atau menangani gejala-gejalanya. Misalnya batuk dan pilek itu bisa dikelola dengan gejala-gejalanya saja. Pasien batuk diberikan obat batuk, pasien panas tinggi diberikan obat penurun panas, tapi tidak untuk membunuh virusnya.

“Belum ada obatnya. Itu karena penyakit ini self limiting disease. Kita sering kan batuk pilek enggak minum apapun sembuh sendiri,” tuturnya.

Sehingga, kata Yurianto, terpenting imunitasnya harus baik. Catatan pasien yang sembuh di berbagai negara usianya sekitar 30-35 tahun. Sebaliknya, korban meninggal dunia adalah 65-75 tahun.

“Yang meninggal karena usia 65-75. Karena memang usia tua dan ada faktor penyakit pendahulu seperti jantung, diabetes, dan penyakit kronis lainnya yang membuat daya tahan tubuh menurun,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Vietnam dr Kidong Park, yang menghubungkan keberhasilan Vietnam dengan tindakan proaktif dan konsistensi pemerintah. Mimpi buruk virus Korona di Vietnam dimulai ketika dua warga negara Tiongkok ditemukan menjadi kasus pertama di Kota Ho Chi Minh pada 23 Januari. Saat itu merupakan hari pertama liburan perayaan Tahun Baru Imlek. Tentu membuat kepanikan selama perayaan.

Vietnam secara resmi menyatakan virus Korona sebagai epidemi pada 1 Februari 2020, ketika jumlah kasus di negara itu meningkat menjadi enam orang. Pada 13 Februari, Kementerian Kesehatan Vietnam memerintahkan 10.600 penduduk Son Loi untuk diisolasi selama 20 hari, setelah lebih banyak kasus dikonfirmasi.

“Vietnam telah mengaktifkan sistem responsnya pada tahap awal wabah, dengan mengintensifkan pengawasan, meningkatkan pengujian laboratorium, memastikan pencegahan dan pengendalian infeksi dan manajemen kasus di fasilitas kesehatan, pesan komunikasi risiko yang jelas, dan kolaborasi multi sektoral,” kata Park kepada Al Jazeera.[jpc]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: