logo
×

Selasa, 03 Maret 2020

Polda Metro Mulai Kerahkan Tim Siber Telusuri Penimbun Masker, Jika Melawan Ini Ancamannya

Polda Metro Mulai Kerahkan Tim Siber Telusuri Penimbun Masker, Jika Melawan Ini Ancamannya

DEMOKRASI.CO.ID - Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mulai menyelediki indikasi penimbunan masker yang dijual melalui toko daring atau toko online.

Dalam penyelidikan ini, tim siber turut dilibatkan untuk mengungkap siapa- siapa yang menimbun masker tersebut.

“Tim siber kita akan menyelidiki semua. Kemudian kita akan mencari para pelaku yang menimbun,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Selasa (3/3).

Menurut Yusri, dalam penyelidikan kasus penimbun masker tersebut, pihaknya mengedepankan upaya preventif.

Namun, bila ada oknum-oknum nakal yang mencoba mencari keuntungan dengan cara melawan hukum di tengah isu virus corona. Maka, pihaknya tak segan- segan akan mengambil tindakan tegas.

“Jalan terakhir ya penegakan hukum,” ungkapnya.

Diketahui, semenjak merebaknya virus corana di Indonesia masker sudah mulai langka. Kelangkaan masker di pasaran telah menyebabkan harga melambung sejak virus Corona melanda beberapa negara. Di sentra alat kesehatan di Jakarta, yakni di Pasar Pramuka, harga masker terpantau sudah meroket berkali-kali lipat sedari awal bulan.

Apalagi, seusai Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan adanya postif kasus virus corona di Indonesia, harga masker di pasaran semakin tinggi.

Dikutip dari beberapa sumber, masker 3M 820 berisi 29 biji yang dijual di pasar itu dipatok seharga Rp 1,5 juta per kotak. Sedangkan masker jenis 3M 1860 dijual seharga Rp 2 juta per kotak.

Adapun masker jenis 3M N95, yang normalnya dijual seharga Rp 20-30 ribu per boks kini telah merangkak naik menjadi Rp 70 ribu per boks. Bahkan, ada pula outlet yang menjual seharga Rp 400 ribu per boks.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: