logo
×

Kamis, 26 Maret 2020

Reuters: Sebelum Wabah Corona Muncul, AS Tarik Utusan Pakar Kesehatannya dari China

Reuters: Sebelum Wabah Corona Muncul, AS Tarik Utusan Pakar Kesehatannya dari China

DEMOKRASI.CO.ID - Sebuah fakta menarik muncul dari laporan media berbasis di Inggris, Reuters.

Dari sebuah laporan Reuters yang dirilis pada Selasa (24/3), beberapa bulan sebelum pandemik corona atau Covid-19 muncul, Amerika Serikat (AS) ternyata menarik utusan pakar kesehatan masyarakatnya dari China.

Pakar penyakit AS itu adalah seorang ahli epidemiologi medis yang seharusnya tergabung dalam badan kontrol penyakit China untuk ikut membantu mendeteksi wabah yang kerap kali muncul di sana.

Namanya adalah Dr. Linda Quick. Ia meninggalkan China pada Juli 2019 atau ketika hubungan AS dan China sedang panas-panasnya akibat perang dagang.

Itu juga berarti berselang beberapa bulan dari munculnya wabah yang saat ini dipercayai sudah terjadi sejak November.

Alhasil, keputusan pemerintahan Presiden Donald Trump untuk menarik Quick menjadi kritikan saat ini.

"Sangat memilukan. Jika seseorang ada di sana, pejabat dan pemerintahan di sleuruh dunia bisa bergerak lebih cepat," ujar seorang Tionghoa-Amerika yang ikut bertugas dalam tim Quick yang didanai oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Bao-Ping Zhu.

Zhu dan sumber-sumber lain mengatakan Quick, adalah seorang pelatih ahli epidemiologi lapangan Cina yang ditugaskan ke pusat penyebaran untuk membantu melacak, menyelidiki dan mengandung penyakit.

Sebagai seorang karyawan CDC AS, kata mereka, Quick berada dalam posisi yang ideal untuk menjadi mata dan telinga bagi AS dan negara-negara lain tentang wabah corona dan mungkin telah mengingatkan mereka akan ancaman yang berkembang beberapa minggu sebelumnya.

Zhu juga dikenal menjalin hubungan yang dekat dengan para ahli di China. Ia juga sering mengetahui suatu wabah lebih awal sehingga bisa memberikan informasi real-time pada AS dan pejabat-pejabat di seluruh dunia.

Sejak Quick meninggalkan China, tidak ada ahli penyakit asing yang ditempatkan di sana. (*)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: