
DEMOKRASI.CO.ID - Ekonom Rizal Ramli menyebut wabah corona (Covid-19) menjadi kesempatan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, untuk menutupi kelemahan kebijakan ekonomi. Hal tersebut menanggapi pernyataan Menkeu soal pertumbuhan ekonomi 2,5-0%.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menyebut Menkeu tidak memiliki strategi dan tidak memberikan optimisme.
"Menkeu tak punya strategi malah jauh2 hari sudah lempar handuk, bendera putih. Tak beri optimisme malah bilang pertumbuhan bisa 'nol' persen. Dmn tanggung jawabnya?" ujar Fadli melalui akun Twitternya @fadlizon yang menanggapi cuitan dari Rizal Ramli, Sabtu (21/3).
Menkeu tak punya strategi malah jauh2 hari sdh lempar handuk, bendera putih. Tak beri optimisme malah bilang pertumbuhan bisa “nol” persen. Dmn tanggung jawabnya? https://t.co/dtJUZGqakn— Fadli Zon (@fadlizon) March 21, 2020
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, mengatakan bahwa skenario terburuk pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah wabah virus corona (Cvod-19) berada di level 2,5-0%.
"Di Kemenkeu buat beberapa skenario, katakan jika skenario durasi covid berapa lama, berapa bulan, dan kemungkinan terjadi pergerakan yang dipersempit dan jika terjadi lockdown," kata Sri Mulyani usai ratas, Jumat (20/3).
"Jika masalah jauh lebih berat dan durasi covid lebih dari 3-6 bulan dan terjadi lockdown dan perdagangan internasional drop di bawah 30% sampai dengan tadi beberapa penerbangan drop 75% hingga 100%, maka skenario bisa menjadi lebih dalam pertumbuhan ekonomi 2,5-0%," jelas Sri Mulyani.
Ekonomi Rizal Ramli menanggapi pernyataan dari Sri Mulyani tersebut. Menurutnya, wabah corona merupakan kesempatan bagi Menkeu untuk menutupi kelemahan kebijakan ekonomi.
Rizal menyebut tanpa adanya wabah corona seperti sekarang ini, ekonomi negara sudah terpuruk sejak 5 tahun terakhir.
"Corona kesempatan Mentri Keuangan 'Terbalik' untuk menutupi berbagai kelemahan kebijakan ekonomi Indonesia. Padahal tanpa corona sudah semakin terpuruk sejak 5 th terakhir. Aji mumpung, mumpung bisa lepas tanggung jawab, gas poll jadi nol persen," ujarnya melalui akun Twitter pribadinya @RamliRizal, Sabtu (21/3). [jn]